Mungkin Ini Alasan Anda Tidak Bahagia Dalam Pekerjaan

Ilustrasi stres.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Seringkali orang mengeluh tentang pekerjaannya. Tentang jam kerja, jenjang karir, hingga atasan yang kurang bijaksana. Dari banyaknya keluhan soal pekerjaan, maka timbul pertanyaan, apakah Anda bahagia dengan pekerjaan Anda?.

Mengintip Tujuh Profesi dengan Karier Cemerlang di RI

Sebuah survei dilakukan untuk mengetahui tingkat kebahagiaan seseorang di tempat kerja. Survei yang dilakukan oleh Jobstreet.com Indonesia pada periode Juni-Juli 2016 pada 27 ribu responden diketahui bahwa 33,4 persen responden menyatakan mereka tidak bahagia di tempat kerja.

Survei yang melibatkan responden Generasi Y yakni pekerja dengan rentang usia 22-26 tahun yang memiliki pengalaman kerja 1-4 tahun mengungkapkan bahwa alasan ketidakbahagiaan itu karena kesempatan pengembangan karier yang terbatas, jumlah insentif yang kurang menggiurkan serta gaya kepemimpinan manajemen yang kaku.

Terkenal Sejahtera, Ini Besaran Gaji Pekerja Migas di RI

Dalam rilis yang diterima VIVA.co.id pada Kamis, 21 Juli, survei tersebut menemukan bahwa sebanyak 6.000 responden merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan memiliki variasi pekerjaan yang memperkaya pengalaman bekerja. Sementara 1.800 responden dari 3.700 responden yang bekerja di bidang administrasi mengaku tidak puas dengan pekerjaan mereka.

Hal ini membuat para responden memiliki harapan untuk bisa berpindah ke fungsi pekerjaan yang berbeda untuk bisa meningkatkan keahliannya. Akan tetapi, hal ini kerap tidak terwujud karena kurangnya perhatian manajemen terhadap perkembangan berkarier seorang karyawan di perusahaan tersebut.

Mengintip Besaran Gaji Pekerja Konstruksi di Indonesia

Sementara itu, sebanyak 6.200 responden menyatakan bonus yang diberikan perusahaan dalam bentuk pembagian keuntungan kinerja perusahaan serta prestasi mereka tidaklah sepadan. Mereka mengharapkan jumlah yang diberikan dapat lebih besar.

Kemudian, 5.500 responden yang menyatakan tidak bahagia dengan pekerjaan mereka mengungkapkan bahwa para atasan tidak memberikan kepercayaan serta jarang mendelegasikan pekerjaan. Oleh sebab itu, mereka harus menunggu agar pekerjaan yang diberikan sehingga memberikan dampak pada rendahnya rasa bangga terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Para responden ini juga mengatakan, jika perusahaan bisa memberikan jumlah gaji yang diberikan berdasarkan kinerja, hal ini dapat meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja.

Dari hasil survei ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus dapat membenahi kesejahteraan pekerjanya dengan menciptakan gaya kepemimpinan yang mampu memberikan kepercayaannya kepada pekerja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya