Mulai Menstruasi Usia 12 Tahun Diklaim Bisa Panjang Umur

ilustrasi wanita sendiri.
Sumber :
  • Freewallpaper
VIVA.co.id
Awas, Risiko Penyakit Jantung Muncul sebelum Menopause
- Ingatkah Anda pada usia berapa Anda pertama kali menstruasi? Ternyata, usia pertama kali haid Anda bisa menenentukan seberapa lama Anda akan hidup. Karena, usia menstruasi Anda bisa menjadi indikator kunci kesehatan Anda.

Empat Hal Pemicu Infeksi Jamur di Area Kewanitaan
Dikutip dari laman The Sun, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh University of California di San Diego, Amerika Serikat, para wanita yang mulai menstruasi lebih telat, punya peluang besar hidup hingga usia 90 tahun.

Liburan di Sini Bisa Bikin Panjang Umur
Para ilmuwan dalam penelitian ini meneliti data dari Women’s Health Initiative, yang melacak 16 ribu wanita pramenopause. Dari penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa para wanita yang mulai mengalami siklus menstruasi setelah usia 12 tahun memiliki peluang hidup lebih lama.

Dari informasi ini juga bisa diketahui masa hidup wanita ketika memasuki masa menopause. Diketahui  wanita yang mengalami 'perubahan' itu di usia lebih lanjut, lebih dari 50 tahun, kemungkinan besar masih bisa merayakan ulang tahunnya yang ke-90.

Namun, para peneliti mengatakan belum ada kejelasan pasti kenapa usia dimulai dan berhentinya menstruasi bisa mempengaruhi masa hidup seseorang.

"Tim kami menemukan bahwa wanita yang mulai menstruasi di usia yang lebih tua, memiliki risiko lebih kecil terkena masalah kesehatan seperti penyakit jantung koroner. Dan, mereka yang memasuki masa menopause di usia lebih tua kemungkinan besar memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, yang mungkin menjadi alasan masuk akal penemuan kami," kata Aladdin Shadyab, pemimpin penelitian.

Shadyab melanjutkan, faktor-faktor lain seperti merokok, dapat merusak sistem kardiovaskular dan ovarium sehingga menyebabkan menopause lebih cepat.

"Wanita yang menopause lebih lambat dan memiliki masa hidup reproduksi lebih lama, dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular," kata Shadyab.

(ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya