Wanita yang Mudah Gemuk Berpotensi Terkena Kanker

Timbangan berat badan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kanker yang tidak ditangani sejak dini bisa mengurangi kesempatan hidup penderitanya. Karenanya, kesadaran untuk melakukan deteksi dini sangat dianjurkan. Namun, yang paling penting dari menghindari penyakit ini adalah melakukan tindakan pencegahan.

Nunung Srimulat Bugar Kembali, Proses Pengobatan Selesai

Kita sudah tahu kalau gaya hidup tidak sehat seperti makan makanan tidak sehat, kurang melakukan aktivitas fisik, serta merokok menjadi penyebab terbesar timbulnya kanker. Jadi, menjalankan gaya hidup yang lebih sehat adalah cara terbaik terhindar dari kanker.

"Wanita muda yang sudah membiasakan makan sayur, buah-buahan empat kali sehari, kemungkinan kena kankernya berkurang 30 persen. Jadi sebegitu pentingnya gaya hidup sehat. Tentunya jangan merokok, yang seharusnya tidak perlu lagi diberitahu," ujar Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD-KHOM.

Ada Kabar Baik untuk Pasien Kanker Paru-paru

Ditemui VIVA.co.id di Artotel, Jakarta, Senin, 5 September, Aru menjelaskan bahwa olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kebugaran tubuh saja. Tapi, sudah dibuktikan secara kimiawi bahwa tubuh orang yang melakukan olahraga, apakah itu kombinasi gerakan aerobik dengan beban, dapat mengurangi terjadinya kanker.

Selain itu, Aru juga memperingatkan para wanita yang obesitas karena mereka memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara. Apalagi jika wanita itu mengalami pertambahan berat badan yang drastis selama pertambahan usianya.

Asia Pacific Breast Cancer Summit 2024, Bahas Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

"Wanita yang cepat sekali gemuk itu kemungkinan kena kanker lebih besar daripada yang awalnya memang sudah gemuk," imbuh Aru.

Ilustrasi berhenti merokok.

Benarkah Nikotin Biang Keladi Masalah Kesehatan Akibat Merokok? Cek Faktanya

Perokok dewasa yang selama ini kesulitan untuk beralih dari kebiasaannya masih bisa mendapatkan asupan nikotin tanpa harus terpapar senyawa-senyawa berbahaya seperti TAR.

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2024