Studi: Faktor Gen Mampu Sebabkan Penyakit Kardiovaskuler

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Karena sistem kardiovaskular sangat vital, maka penyakit kardiovaskular sangat berbahaya bagi kesehatan. Penyakit stroke dan jantung adalah salah satu yang paling sering ditemui.

Gak Habis Pikir Rayakan Lebaran Tanpa Ayah, King Nassar: Tahun Kemarin Aku Sakit, Tahun Ini Abah

Kardiovaskuler kebanyakan diakibatkan oleh pola konsumsi dan asupan yang buruk. Tidak hanya itu, penelitian terbaru menyebutkan bahwa penyakit kardiovaskuler dapat disebabkan oleh gen.

Sebuah studi baru saja mempublikasikan penemuannya mengenai 31 gen yang dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan hipertensi, di mana keduanya merupakan faktor risiko dari terjadinya penyakit kardiovaskular dan kematian prematur.

Ayah Meninggal Dunia, King Nassar Ungkap Kenangan Tak Terlupakan

Para peneliti menginvestigasi seluruh gen dari 347 ribu orang dengan menggunakan catatan kesehatannya untuk menemukan kaitan antara gen dan kesehatan pada kardiovaskularnya.

Sebanyak 200 investigator dari 15 negara bekerja sama dalam studi tersebut, mencakup partisipan dari U.S., Pakistan, Bangladesh, U.K., Denmark, Swedia, Norway, Finland dan Estonia. Menurut salah seorang peneliti dari studi tersebut, Dr. Joanna Howson, skala besar yang dilakukan untuk penelitian tersebut memang benar-benar untuk identifikasi varian gen dari ratusan orang yang berpengaruh pada regulasi tekanan darah.

Kronologi Meninggalnya Ayah Nassar, Sempat Pasang Ring Jantung

"Banyaknya partisipan membuat kami dengan mudah identifikasi gen yang berpengaruh pada regulasi tekanan darah oleh kurang lebih satu dari seratus orang. Studi kami ini menemukan bahwa gen pada seseorang memiliki faktor risiko pada kondisi pemicu penyakit kardiovaskular," ujarnya, seperti dikutip dari laman Medical Daily.

Hasil dari studi tersebut menemukan bahwa dari varian tiga jenis gen berbeda, memiliki efek dua kali lebih besar pada terjadinya tekanan darah. Sehingga, studi tersebut menemukan bahwa untuk gen lainnya, risiko tersebut ada tapi cukup rendah.

"Sejauh ini kebanyakan dari gen yang ada di dalam studi, secara individu hanya memberi efek risiko yang kecil. Namun hal itu tetap harus dibarengi dengan pemberian obat sesuai target," ujar Profesor Jeremy Pearson, Associate Medical Director.

Namun, studi ini telah memperkuat bahwa adanya kenaikan angka dari gen yang memegang kendali atas tekanan darah di tubuh. Varian jenis gen yang turut berpartisipasi tersebut juga berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung maupun faktor risikonya seperti tekanan darah tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya