Efek Samping Konsumsi Putih Telur

Ilustrasi telur
Sumber :
  • pixabay/condesign

VIVA.co.id – Telur terdiri dari kuning dan cairan putih bernama albumen. Keduanya bisa dimakan mentah, digoreng, direbus atau dicampur dengan bahan makanann lain.

Daftar Harga Pangan 5 April 2024: Cabai dan Telur Ayam Naik Jelang Lebaran

Selain memiliki banyak manfaat, baik putih maupun kuning telur bisa menimbulkan efek samping. Berikut di antaranya dilansir laman Live Strong.

Alergi

Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Berkembang dan Bisa Bantu Banyak Orang

Banyak orang yang alergi pada telur, namun sebenarnya alergi ini lebih kepada kandungan protein atau kandungan putih telur. Menurut Kids Health, alergi telur biasanya muncul pada meraka yang berusia muda dan alergi ini terbentuk sebelum umur 5 tahun.

Biasanya alergi muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi telur. Gejalanya bisa seperti ruam, atau bercak-bercak merah pada kulit, kram, diare, muntah, mata berair, bersin atau batuk. Reaksi alergi telur juga bisa menimbulkan asma pada penderitanya. Biasanya gejala ini terjadi kurang dari satu hari.

40 Persen Kebutuhan Telur Wilayah Kutai Timur Dipasok dari Komunitas Desa Binaan KPC

Bakteri

Telur mentah, termasuk putih telur mentah masih dikhawatirkan kandungan bakterinya. Salmonella adalah bakteri yang menimbulkan racun pada makanan dan biasanya terdapat pada usus ayam bahkan telur sekalipun.

Salmonella bisa dibasmi dengan proses memasak dengan temperatur yang tinggi dan cukup lama. Telur separuh matang juga berpotensi mengandung bakteri ini. Gejala serangan bakteri salmonella yang umum adalah demam, dehidrasi, sakit perut, sakit kepala hingga berhari-hari.

Kekurangan biotin (vitamin B kompleks)

Mengonsumsi putih telur bisa menyebabkan kekurangan biotin atau dikenal dengan vitamin B7, vitamin H atau coenzim R. Dalam telur mentah, biotin berkaitan dengan avidin. Ketika telur dimasak, biotin terpisah dengan avidin sehingga biotin lebih mudah diserap oleh tubuh. Kekurangan biotin bisa menimbulkan kelainan kulit dermatitis pada orang dewasa dan cradle cap pada anak-anak.
Gejala kekurangan biotin ringan adalah kerontokan kekurangan koordinasi otot dan massa otot, kram dan nyeri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya