Puasa Setelah Makan Siang Efektif Bakar Lemak

Ilustrasi puasa.
Sumber :
  • Pixabay/Serdar_A

VIVA.co.id – Sebuah penelitian baru mengatakan bahwa mengonsumsi makan malam sebelum jam dua siang, atau melewatkannya sama sekali, benar-benar efektif mengurangi rasa lapar dan mempercepat pembakaran lemak.

Dear Penderita Maag, 5 Tips Ini Bermanfaat Untukmu

Tapi, sebelum Anda mulai mempraktikkan jadwal makan ini, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui.

Hasil awal penelitian yang belum dipublikasikan di jurnal akademis ini telah dipresentasikan di pertemuan tahunan Obesity Society. Ini adalah penelitian pertama percobaan manusia terhadap makan lebih awal di waktu terlarang, yakni strategi di mana orang makan makanan terakhir mereka di siang hari dan tidak makan lagi hingga waktu sarapan.

Olahraga saat Puasa Sampai Keluar Keringat Gobyos Tanda Banyak Lemak Terbakar? Ini Kata Ahli

Tipe perencanaan makan seperti ini telah menunjukkan hasil menjanjikan pada penelitian binatang. Tikus yang diberi makan berdasarkan diet waktu terlarang cenderung kehilangan lebih banyak lemak tubuh dan berisiko kecil terkena penyakit kronis dibandingkan tikus yang waktu makannya lebih longgar.

Dikutip dari Health.com, beberapa peneliti yakin bahwa jadwal serupa juga bisa diterapkan pada manusia karena metabolisme manusia mengikuti jam internal tubuh dan banyak aspek dari jam internal itu berfungsi lebih baik di pagi hari.

Menu Sahur Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Untuk menguji strategi ini, sejumlah peneliti di Louisiana State University's Pennington Biomedical Research Center mengikuti 11 pria dan wanita obesitas, berusia 20-45 tahun selama periode dua dan empat hari.

Selama periode pertama, mereka makan di waktu makan antara pukul delapan pagi dan dua siang. Pada periode lainnya, mereka mengikuti jadwal makan Amerika di mana waktu makan antara pukul 08.00-20.00.

Menu makanan di kedua periode itu memasukkan jumlah kalori yang sama dan mirip setiap hari kecuali waktunya. Pada hari terakhir program, para peneliti melakukan pengujian metabolis selama 24 jam pada partisipan dan menanyakan kadar rasa lapar mereka.

Para peneliti menemukan bahwa strategi makan di waktu terlarang tidak mempengaruhi seberapa banyak kalori yang dapat dibakar. Tapi, dapat mengurangi rasa lapar harian mereka dan meningkatkan jumlah lemak yang terbakar selama beberapa jam di malam hari.

Selain itu, diet ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas metabolik dan kemampuan tubuh mengubah antara membakar karbohidrat dan lemak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya