Gaya Hidup Modern Picu Bertambahnya Anak Kena Diabetes

Tes gula darah penderita diabetes
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Jumlah kasus diabetes mengalami kenaikan di semua provinsi di Indonesia. Ini berdasarkan data Riset Kesehatan Daerah tahun 2007 dan 2010.

Ketahui Tips Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes, Dijamin Tahan Sepanjang Hari

Dalam skala internasional, Indonesia yang sempat menempati urutan ketujuh di dunia, kini naik menjadi nomor lima. Disebutkan pula bahwa angka pradiabetes atau calon diabetes di Indonesia menempati urutan nomor tiga di dunia.

Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, Sp.PD-KEMD memaparkan, dari angka tersebut ternyata populasinya tidak hanya orang dewasa saja tapi juga anak-anak. Salah satu penyebab paling besar adalah cara hidup atau lifestyle anak-anak saat ini.

Penderita Diabetes Tak Usah Takut Lagi Makan Nasi, Begini Cara Masaknya agar Rendah Gula

“Anak sekarang yang olahraga itu apanya? Jarinya. Makanan waktu zaman dahulu harus ke luar dulu, cari dulu, baru bisa makan. Sekarang tinggal telepon sudah datang," ujar Rudi saat acara media briefing Hari Diabetes Sedunia di Gedung Direktorat PPTM Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis, 17 November 2016.

Rudi pun menyayangkan pola modern saat ini justru mendorong anak-anak menjadi tidak banyak beraktivitas dan meningkatkan konsumsi. Inilah dua hal yang mempengaruhi peningkatan yang drastis prevalensi diabetes.

Glaukoma Lebih Berbahaya Daripada Katarak

Risiko diabetes pun bisa terjadi pada tiap usia. Rudi menyebutkan dalam satu kasus, anak usia tiga bulan yang hendak menjalani operasi kelainan usus saat menjalani pemeriksaan memiliki kadar gula mencapai 600 mg/dl. Kasus lain, pada bayi baru lahir yang tak kunjung bangun, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata memiliki glukosa yang tinggi.

"Sejak lahir bisa terkena. Sebagian besar adalah diabetes tipe 1 di bawah usia 12-20 tahun. Sedangkan Tipe 2 sebagian besar di atas 30 tahun," kata Rudi.

Meski demikian, pada penderita diabetes, Rudi menyarankan agar tidak melihat pada penyakitnya saja. Tapi, bagaimana dia bisa berprestasi. Mereka sama seperti orang normal yang bisa menggapai prestasi dan menjadi apapun yang mereka inginkan asalkan gulanya dikendalikan supaya target yang diharapkan tercapai.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya