- pixabay/Amanda Chaterine
VIVA.co.id – Semua orang pasti pernah mengalami rasa cemas di sepanjang hidupnya, tak terkecuali anak-anak. Banyak hal yang bisa membuat anak-anak merasa cemas. Salah satunya, ketika jauh dari orangtua.
Rasa cemas biasanya timbul saat seseorang, termasuk anak, berpikir sedang dalam situasi berbahaya, biasanya otak akan mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Hal itu, dilakukan tubuh sebagai bentuk proteksi dan perlindungan diri sejak awal.
Saat ini, sudah jarang hadir sebuah kondisi cemas dengan bahaya yang benar-benar mengancam. Meski demikian, beberapa kondisi memang sering menjadi ancaman tersendiri bagi beberapa orang, termasuk juga anak-anak.
Dilansir Todaysparent, sebenarnya, rasa cemas dalam kadar yang kecil, mampu menjadi pemicu untuk meningkatkan performa diri. Namun, jika rasa cemas menjadi terlalu dominan dan berlangsung lama, hal itu bisa mengganggu kehidupan seseorang.
Jika si kecil mengalami rasa cemas, spesialis pediatrik, Dina Kulik menyarankan agar mencoba untuk membuka percakapan terbuka dengannya. Berikan pertanyaan yang membuatnya banyak menjawab dan dengarkan dengan aktif setiap jawabannya.
Buat hal itu menjadi rutin sehingga membuat si kecil merasa nyaman dan jauh dari bahaya. Selain itu, berikan pujian dan tunjukkan rasa bangga Anda saat si kecil melakukan sesuatu yang berani.
Kemudian, sebaiknya para orangtua juga menyembunyikan rasa cemasnya saat di depan si kecil. Sebab, anak akan dengan mudah menirunya dan membuatnya tertular rasa cemas tersebut.
Terakhir, biarkan si kecil mengatakan segala hal yang membuatnya cemas dan takut. Buat si kecil merasa aman dan nyaman setelah mengutarakan kecemasan dan ketakutannya.
