Dampak Mengerikan Anak Terlalu Banyak Main Gadget

Anak-anak asyik bermain gadget.
Sumber :

VIVA.co.id – Meski gadget sangat dibutuhkan dan memberikan banyak kemudahan di era yang serba praktis ini, namun bila penggunaannya sudah sangat berlebihan tentu ada efek buruk yang akan ditimbulkan. Terutama pada anak-anak yang masih tumbuh kembang.

Jangan Sampai Terlewat Ramadan Sale di Blibli, Promo Spesial Smartphone iPhone, Samsung dan Oppo

Menurut psikolog anak, Astrid WEN, ada beberapa risiko penggunaan gadget berlebih pada anak yang harus diwaspadai orangtua.

Pertama, anak jadi tidak bisa meregulasi diri. Dia tidak mempedulikan kapan waktu makan, tidur, aktivitas lainnya. Kemudian, mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak memiliki empati.

Viral Penumpang 'Nebeng' Listrik Buat Catok Rambut hingga Masak Nasi di Kereta, KAI Buka Suara

"Tentunya kita ingin melahirkan generasi yang peduli pada orang lain. Tapi, bagaimana mereka mau membuat anak-anak peduli pada orang lain kalau peduli pada diri sendiri saja belum mampu," ujar Astrid saat acara Forum Ngobras di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis, 24 November.

Sebagai orangtua, kita harus dapat membantu anak untuk meregulasi diri sendiri. Selain itu, fisiknya juga akan terpengaruh karena kebutuhan istirahatnya berkurang. Ketika bermain gadget, mereka lama menunduk sehingga bisa membuat leher dan punggung mereka sakit.

Didikan Keras Sang Ayah, Cristiano Ronaldo Jr Dilarang Punya Ponsel Sendiri

Sementara untuk dampak di masa depannya, lanjut Astrid, mereka akan menjadi pribadi yang tidak bisa mengontrol diri. Mereka menjadi impulsif, padahal dalam meraih sukses mereka juga harus paham bahwa itu membutuhkan ketekunan. Kapan harus memulai, kapan harus berhenti. Satu masalah yang sukar akibat adiksi adalah kontrol diri.

"Mereka juga akan jadi narsistik karena bermain gadget membuat mereka jadi self center," katanya.

Kemampuan observasi dan berinteraksi juga menjadi berkurang. Mereka juga hanya melihat dunia dari sudut dunia maya saja yang sudah banyak filterisasi, ada branding dan imajinasi, yang tidak sesuai dengan dunia nyata.

Selain itu, kemampuan sosialiasinya juga berkurang, merasa kesepian dan depresi serta kecemasan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya