- pixabay/geralt
VIVA.co.id – Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Menurut studi, risiko itu sekitar 40 persen dibandingkan rokok dan obesitas.
Minum alkohol yang berlebihan berkaitan dengan risiko fibrilasi atrium atau detak jantung tidak reguler, dan meningkatkan risiko gagal jantung kongestif, yaitu kelainan pompa jantung kronik.
"Minum alkohol berlebihan tidak hanya meningkatkan risiko gagal jantung tapi juga serangan jantung," ujar penulis studi, dr. Gregory Marcus, di laman Foxnews.
Studi tersebut menganalisis sekitar 1,8 persen atau sama dengan 268 ribu pasien dengan diagnosa alkohol abusif. Para peneliti dari jurnal American College of Cardiology memaparkan bahwa pasien tersebut mengalami peningkatan risiko serangan jantung dan masalah jantung lainnya, yang sejajar dengan faktor risiko akibat tekanan darah tinggi dan diabetes.
Namun, studi sebelumnya malah menemukan sebaliknya. Di mana ditemukan bahwa minum alkohol dapat mencegah tubuh mengalami serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.
Sehingga para peneliti masih terus melakukan upaya mendalami akibat dari minum alkohol berlebihan.
"Kasus ini masih diragukan apakah terdapat bukti manfaat nyata dari minum alkohol. Studi ini juga menunjukkan bahwa manfaat dari berhenti minum alkohol lebih baik dan cegah kerusakan tubuh lebih lanjut," kata peneliti lain, dr. Michael Cruqui.
Kondisinya Harus Terus Dimonitor, Pasien Gagal Jantung Kini Bisa Dipantau dari Jarak Jauh
Berdasarkan data European Society of Cardiology, 1 dari 5 orang di dunia memiliki risiko mengalami gagal jantung dan angka prevalensi ini meningkat seiring bertambah usia
