Sering Konsumsi Cabai Bisa Panjang Umur, Benarkah?

Ilustrasi cabai.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Berbahagialah Anda yang senang mengkonsumsi makanan pedas, karena sebuah penelitian mengungkapkan, makanan pedas dapat membuat Anda hidup lebih lama.

Daftar Harga Pangan 28 Maret 2024: Bawang Merah, Cabai hingga Daging Sapi Naik Lagi

Dikatakan, orang yang mengkonsumsi cabai berkurang peluangnya meninggal dunia sebesar 13 persen dibandingkan mereka yang tidak. Hal ini karena makanan pedas diyakini dapat melawan penyakit seperti jantung dan stroke.

Penelitian ini juga mengatakan kalau siapa pun bisa mendapatkan manfaat ini selama mereka memakan apapun yang mengandung cabai.

Daftar Harga Pangan 27 Maret 2024: Beras Premium hingga Cabai Naik

Makanan pedas telah lama diyakini sebagai makanan yang bermanfaat yang bisa menyembuhkan penyakit, tapi baru satu penelitian terdahulu yang melihat keterkaitannya dengan usia hidup.

Dilansir dari Daily Mail, sejumlah peneliti dari Vermont University memperhatikan penelitian yang meneliti kebiasaan makan dari 16.000 warga Amerika yang dicatat selama 23 tahun. Selama periode tersebut, ada 4.946 orang meninggal.

Kemenko Perekonomian Ungkap Besarnya Gap Pasokan Pangan: 50 Persen Terpusat di Pulau Jawa

Total kematian partisipan yang mengkonsumsi cabai adalah 21,6 persen, sementara mereka yang tidak mengkonsumsi tingkat kematiannya 33,6 persen, artinya ada perbedaan 12 persen.

Setelah disesuaikan dengan demografi, gaya hidup, dan karakteristik klinis, perbedaan tingkat kematian tersebut menjadi 13 persen.

Namun demikian, mahasiswa kedokteran Mustafa Chopan dan profesor pengobatan, Benjamin Littenberg, menemukan gaya hidup dari seseorang yang mengkonsumsi cabai tidak memberikan tanda khusus kenapa mereka bisa hidup lebih lama.

Analisis penelitian hanya menemukan, mereka cenderung lebih muda, pria, dan menikah.

Mereka juga cenderung tidak mengkonsumsi alkohol, banyak mengkonsumsi sayur dan buah, memiliki kadar kolesterol rendah, pendapatan lebih rendah, dan tidak berpendidikan tinggi.

Malahan penelitian tersebut justru menemukan sesuatu lain di luar permukaan sel dalam tubuh manusia yang disebut dengan saluran Transient Receptor Potential (TRP) yang bertanggung jawab atas kondisi ini.

Saluran ini merupakan reseptor utama bagi agen rasa pedas seperti capsaicin, kandungan utama dalam cabai.

"Dalam penelitian prospektif dengan populasi besar ini, konsumsi cabai diasosiasikan dengan menurunnya angka kematian. Cabai bisa jadi komponen bermanfaat bagi diet," kata penelitian tersebut.

Penelitian sebelumnya yang meneliti hubungan cabai dengan kematian diterbitkan di China pada tahun 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya