KB Efektif Cegah Kematian Ibu dan Bayi

Ilustrasi kehamilan.
Sumber :
  • Pixabay/ ekseaborn0

VIVA.co.id – Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia tercatat terus meningkat. Salah satu pilar untuk menanganinya yakni dengan penggunaan kontrasepsi.

Penggunaan Pil KB Tingkatkan Risiko Hipertensi, Ini Solusinya

Indikator kesehatan sebuah negara, dilihat dari data-data jumlah kematian pada ibu dan bayi. Untuk menciptakan angka kesehatan yang nyata, pemerintah harus menekan angka tersebut. Salah satu cara yang diyakini efektif yaitu dengan program keluarga berencana (KB)

"Pilar pertama untuk menurunkan kematian ibu adalah dengan program keluarga berencana. Pilar ini jika dijalankan dengan sempurna, otomatis turunkan kematian ibu," ujar Direktur Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Eni Gustina, MPH, di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis 19 Januari 2017.

Tingginya Kematian Ibu Saat Proses Persalinan Terjadi di RS Rujukan?

Kasus yang menjadi penyebab kematian tertinggi pada ibu, terjadi saat masa kehamilan, melahirkan, serta nifas. Dengan penggunaan kontrasepsi, angka kematian dapat ditekan, sehingga memberikan kesejahteraan pada keluarga.

"Angka sudah buktikan, dengan KB bisa turunkan 25 persen kematian ibu dan 18 persen kematian bayi. Sayangnya, saat ini paradigma mempersiapkan kehamilan sehat, masih sangat rendah," tutur Eni.

Selain Cegah Kehamilan, Ini 5 Manfaat Mengejutkan Pil KB

Dengan demikian, pemerintah berkomitmen untuk menekan angka kematian tersebut melalui program KB yang dijalankan bagi pasangan suami istri yang tergolong subur. Komitmen tersebut berupa edukasi agar menumbuhkan kesadaran akan manfaat pemakaian KB.

"Baik itu penguatan pada keluarga berencana pasca persalinan, untuk menjaga jarak kehamilannya yakni 4-5 tahun mendatang. Agar ibu mampu menjaga kesehatan dirinya serta merawat anak dengan sempurna," ujar Eni. (art)

Ilustrasi bayi.

Program Ini Sukses Turunkan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur

Berkat dukungan dari Pemprov Jawa Timur, program lintas batas ini berupaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita di Jawa Timur

img_title
VIVA.co.id
14 Oktober 2021