Pentingnya Ayah Dalam Mendidik Anak

Ilustrasi ayah dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/White77

VIVA.co.id – Bukan hanya ibu, ayah juga memiliki peranan besar dalam pengasuh anak. Pandangan bahwa ayah sebagai pencari nafkah sedangkan ibu yang mengasuh anak seharusnya kini sudah tidak diterapkan.

Lebih dari Sekedar Antar ke Posyandu, Ini Peran Penting Ayah untuk Kesehatan Anak

Tapi, pada kenyataannya hingga saat ini kecenderungan peran ayah pada anak semakin menyusut. Psikolog Elly Risman bahkan mengungkap, sejak awal tahun 2000-an semakin banyak data yang menunjukkan menurunnya peran ayah dalam pengasuhan.

"Dari data yang diambil sari 150 sekolah saat kami mempersiapkan anak-anak memasuki praremaja, kami menemukan anak merasa terlempar, tidak dekat, asing, dan berbagai hal lain dengan ayah," kata Elly saat acara GIN Awards Ayah Pejuang di Griya Ardhya Garini, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.

Peran Ayah dalam Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Alquran dan Hadis

Dan seiring berjalannya waktu, menurut riset yang dilakukan Elly, saat memasuki era teknologi, kondisinya menjadi lebih parah lagi. Data semakin banyak ayah di Indonesia yang tidak menunjukkan perannya sebagai ayah pada anak.

"Ayah ada tapi ayah tiada. Anak berayah, tapi ayah itu seperti tidak ada baginya," imbuh Elly.

13 Dampak Psikologis Anak Dibesarkan Tanpa Sosok Ayah

Elly menambahkan, ada beberapa hal mengapa ayah hilang dalam pengasuhan. Salah satunya adalah karena banyak yang terperosok dalam anggapan lama bahwa ayah adalah pencari uang dan nafkah, ibu mengasuh anak.

Padahal, pandangan tersebut tercetus di zaman agrikultur di mana ayah pergi ke sawah dan perempuan di rumah. Begitu industri semakin berkembang, dunia kerja pun semakin banyak menyerap tenaga kerja perempuan. Akhirnya, kebanyakan ibu menjadi subkontraktor, dia mengkontrakkan anaknya ke tangan orang lain.

Terlebih, dari analisa yang dilakukan Elly menunjukkan, dari masa agrikultur, industri, hingga teknologi informasi, peran semakin merosot saja. Misalnya, jika ayah dan ibu masuk dunia kerja dan apabila istri lebih tinggi pendidikannya, kiprah ayah semakin tertekan di bawah istri. Ayah pun semakin kehilangan suara.

"Selama ini sudah terjadi kekeliruan dalam pengasuhan anak laki-laki kita, sejak kemerdekaan. Kita lihat saja, yang ada sekarang adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, ayah ada di mana?" ujar Elly.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya