Tidur Kurang dari Delapan Jam Berisiko Asma

Ilustrasi bermimpi buruk.
Sumber :
  • Pexels/Unsplash

VIVA.co.id – Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan, bahwa kurang tidur di malam hari ternyata berpotensi menimbulkan penyakit asma pada orang dewasa. Bahkan risikonya tiga kali lipat dari orang yang mengalami insomnia.

Kurang Tidur Saat Puasa, Bisa Picu Kenaikan Kadar Kolesterol, Kok Bisa?

Selain itu, sering kesulitan tidur juga berisiko lebih dari dua kali mengalami kondisi kerusakan paru-paru yang parah. Sejumlah ahli mengatakan, bahwa kurang tidur dapat menyebabkan perubahan tubuh yang memiliki efek berbahaya pada saluran napas yang memicu asma.

Peneliti Norwegia melibatkan hampir 18.000 orang dewasa berusia antara 20-65 tahun. Menurut laman Daily Mail, para partisipan itu diminta untuk melaporkan masalah usaha untuk tertidur dan menjaga pola tidur begitu juga dengan kualitas tidur yang buruk. Selain itu, para partisipan tersebut juga diminta untuk mencatat setiap gejala asma pada awal dan akhir masa penelitian.

Tingkat Kematian Kanker Paru Tinggi, Dokter Ungkap Penyebab yang Sering Tak Disadari

Dari hasilnya terlihat, bahwa mereka yang melaporkan mengalami kesulitan untuk tidur malam seringkali mengalami 65 persen peningkatan risiko mengalami asma selama lebih dari 11 tahun ke depan. Sementara mereka yang setiap malam sulit tidur memiliki risiko 108 persen lebih tinggi mengalami asma.

Penelitian yang diterbitkan di European Respiratory Journal ini juga menemukan bahwa mereka yang melaporkan terbangun lebih cepat dan sulit tertidur kembali mengalami risiko asma 92 persen lebih tinggi. Dan mereka yang mengalami masalah yang sama hampir setiap malam, memiliki 36 persen risiko lebih tinggi menderita asma. Bagi mereka yang melaporkan kualitas tidur yang buruk lebih dari satu kali seminggu, risiko mengalami asma akan meningkat 94 persen.

Warganet Terasa Berdebar dan Lemas Habis Konsumsi Salbutamol, Begini Penjelasannya

Saat para peneliti memperhatikan pasien yang memiliki insomnia kronis, mereka yang melaporkan lebih dari satu gejala pada awal penelitian hingga 10 tahun sebelumnya, memiliki risiko tiga kali lipat menderita asma. "Insomnia, yang didefinisikan sebagai kesulitan tertidur atau tertidur lelap, atau memiliki kualitas tidur yang buruk, adalah hal biasa terjadi pada pasien asma," ujar penulis penelitian, Dr Linn Beate Strand dari Norwegian University of Science and Technology.

Namun demikian, apakah pasien insomnia memiliki risiko lebih tinggi menderita asma di usia lanjut belum diteliti secara mendalam. Karena insomnia adalah kondisi yang bisa dikendalikan, peningkatan fokus pada efek buruk insomnia pada kesehatan dapat membantu mencegah asma. "Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasikan hasil penelitian kami," ujar Dr. Strand. (mus)

Devano Danendra

Perjuangan Devano Danendra Bintangi Film Malam Pencabut Nyawa, Sampai Lakukan Hal Ini

Devano Danendra yang berperan sebagai Respati bercerita tentang pengalaman syuting yang dialaminya. Diakui Devano, dirinya kurang tidur selama proses syuting berlangsung.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024