- REUTERS/Christian Hartmann
VIVA.co.id – Tidak ada yang memungkiri bahaya rokok. Kandungannya yang berbahaya, memberi dampak buruk untuk tubuh. Terlebih, rokok juga menjadi penyumbang terbesar pada kasus kanker paru.
"Di RS persahabatan, penderita kanker paru itu 85 persen dari perokok. Belum lagi penelitian yang lain yang memaparkan bahaya rokok," ujar Direktur Penyakit Tidak Menular, dr. Lily Sulistyowati MM, kepada VIVA.co.id.
Perkembangan rokok tembakau menjadi elektrik atau yang dikenal dengan vape, juga turut menyumbangkan risiko gangguan kesehatan. Bahkan, rokok elektrik tersebut, dipercaya menargetkan perokok pemula.
"Ini upaya industri menciptakan usaha agar produknya digandrungi banyak orang. Di sini juga, perokok pemula yang menjadi targetnya," jelas Lily.
Dilanjutkannya, bukti bahwa penggunaan vape memang sengaja ditargetkan pada perokok pemula, telah terjadi di Amerika Serikat. Sehingga, tidak menutup kemungkinan, Indonesia juga memiliki bahaya yang sama.
"Justru di Amerika, perokok pemula menjadi meningkat karena hadirnya vape ini. Penyebabnya itu tadi, coba-coba karena banyak yang bilang tidak berbahaya, padahal lama-kelamaan menimbulkan adiksi," tegas Lily.