Ketahui Penyebab Umum Bayi Lahir Prematur

Tangan bayi.
Sumber :
  • pixabay/stocksnap

VIVA.co.id – Dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang berjudul “Born too Soon, The Global Action Report on Preterm Birth” pada tahun 2010, mengungkapkan bahwa secara global 15 juta bayi lahir prematur tiap tahun. Dan lebih dari satu juta bayi meninggal karena komplikasi akibat lahir prematur.

Sule dan Nathalie Holscher Dikaruniai Anak Pertama, Ini Potretnya

Indonesia sendiri menempati peringkat kelima negara dengan kasus kelahiran bayi prematur terbanyak di dunia. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yakni sekitar 255 juta jiwa, dengan persentase angka kelahiran bayi prematur yang mencapai sebanyak 675.700 kasus per tahunnya dari sekitar 4,5 juta kelahiran bayi per tahun.

Menurut Dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA (K) sebagai Dokter Spesialis Anak Konsultan Bayi Prematur, beberapa kelahiran bayi prematur bisa diprediksi sebelumnya. Namun, lebih banyak yang sulit diprediksi.

Nella kharisma Lahirkan Anak Pertama dari Dory Harsa

Meski demikian, bukan tidak mungkin untuk menekan angka kematian bayi yang disebabkan oleh tidak terselamatkannya bayi prematur. Salah satunya ialah dengan mengetahui penyebab umun terjadinya kelahiran bayi prematur

"Penyebabnya itu mesti dilihat dari dua sisi. Kita mesti lihat faktor ibu dan anak," ujar Rina di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Selasa, 28 Februari 2017.

3 Orang Tua di Medan Sudah Rencanakan Melahirkan saat HUT RI ke-75

Dia menyebutkan, dari sisi ibu sendiri, penyebab umumnya ialah karena pre eklamasi atau air ketuban yang pecah. Sementara dari bayi sendiri ialah pertumbuhan bayi yang tidak sesuai dengan usia kandungan.

"Ada faktor bayi, jadi bayinya tidak tumbuh, jadi kecil terus sampai kapan kita harus nunggu. Jadi ada faktor ibu dan bayi," ucap dia.

Untuk stres dan kondisi kejiwaan ibu, menurutnya cukup mempengaruhi. Namun, pengaruh tersebut tidak berhubungan langsung dengan terjadinya kelahiran prematur.

"Stres mempengaruhi, tapi tidak langsung. Kalau ibu stres, dia enggak bisa makan, mungkin tidak lahir prematur, tapi kecil. Bayi kecil belum tentu prematur," kata dia.

Sementara untuk kontraksi sendiri, Rina menyebabkan bahwa terjadinya kontraksi itu 70 persen karena adanya infeksi. Hal inilah yang juga jadi penyebab bayi lahir prematur. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya