Operasi ini 90 Persen Efektif Tangani Tremor

Tremor biasanya merupakan indikasi terdapatnya gangguan sistem saraf
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA.co.id – Tremor merupakan kondisi gerakan gemetar yang terjadi berulang pada satu atau lebih gerakan tubuh. Meski tidak berdampak buruk pada organ lainnya, tremor sebaiknya segera diberikan terapi yang tepat.

Ahli Saraf: Pandemi Corona Berdampak Negatif pada Kesehatan Mental

Tremor biasanya semakin memburuk akibat usia yang semakin renta. Oleh karena itu, penting dilakukan pemberian obat secara oral untuk mengurangi gejalanya.

"Setelah pemberian obat jangka panjang, maka obat dapat menjadi kurang efektif dan mempunyai efek samping. Maka, penanganan yang lebih efektif yaitu dengan operasi deep brain stimulation (dbs), saat tremor yang dialami sudah pada stadium tinggi," ujar spesialis bedah saraf Dr. dr. Made Agus, SpBS, di temu media RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis 13 April 2017.

Pemimpin Oposisi Rusia yang Pulih dari Racun Saraf Ditahan Seketika

Menurut Made, DBS adalah bentuk operasi untuk mengatasi tremor, kaku dan gerak yang lambat. Teknik operasi ini, lanjut Made, dilakukan melalui penanganan elektroda pada bagian dalam otak. Elektroda tersebut yang menghantarkan listrik, agar sel-sel penyebab tremor, berhenti memicu pergerakan.

"Elektroda itu memiliki kabel yang nantinya dihubungkan dengan baterai di dalam dada sebagai sumber arus listrik. Rata-rata, pasien merasakan peningkatan perbaikan tremor sekitar 80-90 persen setelah dioperasi," ujarnya lagi.

4 Alasan Mengapa Mandi dengan Air Dingin Lebih Baik

Dituturkannya, manfaat DBS pada pasien tremor, cukup banyak. Salah satunya yaitu tidak merusak jaringan otak dan tremor akan membaik secara signifikan sehingga penderita dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

"Dengan DBS yang dipasang seumur hidup, pasien tidak perlu lagi mengonsumsi obat-obatan pendamping. Untuk melakukan operasi ini, disarankan agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli," kata dia. (ren)

Kara Scott.

Kisah Kara Scott Hamil dan Melahirkan Dalam Kondisi Lumpuh

Sebuah kondisi yang langka dialami oleh seorang ibu berusia 33 tahun. Dia menjadi lumpuh saat hamil hingga melahirkan anak keduanya.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2021