- Pixabay/sasint
VIVA.co.id – Salah satu bentuk kepuasan bercinta diukur melalui desahan, saat mencapai klimaks. Namun, tidak jarang, banyak pasangan suami istri yang ternyata memalsukan tingkat klimaksnya tersebut saat bercinta.
Dilansir laman Medical Daily, studi terbaru dari University of Kansas mencoba menilik alasan di balik perilaku tersebut. Dari observasinya, didapatkan enam alasan utama di balik sikap memalsukan orgasme itu.
Perilaku tersebut, ternyata dilakukan oleh kaum pria maupun wanita saat bercinta dengan pasangan. Alasan di balik memalsukan kepuasan tersebut, karena terasa menyenangkan, untuk menyenangkan pasangan, sedang tidak mood bercinta, sikap memanipulasi, rasa tidak aman, serta komunikasi emosional yang kurang baik.
Tidak hanya itu, penelitian tersebut juga menemukan kelompok yang paling sering berpura-pura mencapai titik klimaks. Berdasarkan survei, terdapat 76 persen wanita dan 41 persen pria pernah memalsukan orgasme, setidaknya satu kali seumur hidupnya.
Studi tersebut mengukur tingkat kepuasannya melalui chart yang dinamakan Pretending Orgasms Reasons Measure (PORM). Setelahnya, para peneliti menanyakan alasan lebih rinci di balik sikap berpura-pura tersebut.
Studi lainnya menemukan bahwa wanita lebih sering berpura-pura mencapai kepuasan, demi membahagiakan pasangan. Sedangkan bagi pria, saat telah mampu mencapai titik klimaks untuk pasangannya, saat itu juga tanda maskulinitasnya terlihat.
"Untuk pria, membuat wanita mencapai orgasme adalah tanda maskulinitasnya. Sedangkan bagi wanita, ada perasaan bahagia melihat pasangannya merasakan sisi maskulinnya," kata peneliti, Sara B. Chadwick. (asp)
Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!
Kembali aktif melakukan hubungan seks dengan pasangan setelah satu bulan puasa bisa mengembalikan keharmonisan antara suami dan istri
