Studi: Terapi Sinar Diklaim Mampu Sembuhkan Kanker Melanoma

Ilustrasi penyinaran sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay/bykst

VIVA.co.id – Inovasi pengobatan kanker mulai berkembang. Baru-baru ini sebuah penelitian menyebutkan bahwa sorotan cahaya lampu mampu membantu penyembuhan.

Ada Kabar Gembira untuk Pasien Kanker Payudara HER2 Low

Cahaya yang dimaksud adalah sorotan lampu LED khusus yang digunakan sebagai dorongan imunoterapi atau dengan kata lain, cahaya tersebut mampu memandu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel tumor.

Menurut studi yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Nature Communications ini menyebutkan bahwa metode ini serupa dengan 'mengirim cahaya pada sebuah misi mata-mata untuk melacak sel kanker'.

Vidi Aldiano Happy Banget Selesaikan 10 Sesi Radiasi Kanker: Hug untuk Dokter Suster Gemes!

DIlansir dari laman Indianexpress, pimpinan penelitian sekaligus penulis Minsoo Kim, Profesor dari University of Rochester Medical Center di New York menyebutkan bahwa Imunoterapi berbeda dengan radiasi atau kemoterapi.

Alih-alih membunuh sel kanker secara langsung, imunoterapi justru menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk bertindak dengan cara tertentu dengan merangsang sel untuk menyerang penyakit tersebut.

Sel Kanker Sudah Menyebar, Begini Kondisi Terkini Vidi Aldiano

Meski terdengar mudah dan tanpa efek samping namun Kim mengatakan bahwa penelitian ini masih harus dikembangkan. Sejauh ini, metode penyinaran dengan cahaya LED dilakukan ke tikus yang mengidap kanker melanoma telinga. Hasilnya, sistem kekebalan tubuh tikus yang meningkat mampu mengurangi melanoma hampir tanpa efek samping.

Efek samping

Mengenai hal itu, Kim menyebutkan bahwa efek samping imunoterapi pada manusia dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan atau bahkan tidak bereaksi sama sekali. Selain itu, sel kanker mampu bersembunyi dari sel T pembunuh (limfosit T) atau kelompok sel darah putih yang memainkan peran utama pada kekebalan.

Selain itu, proses pencarian sel kanker tersebut terkadang mampu mengeluarkan gelombang toksisitas yang justru bisa melumpuhkan organ pasien. Sehingga penelitian Kim selanjutnya adalah bagaimana mengantisipasi efek samping tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya