Jalan Kaki Bisa Kurangi Risiko Kematian Penderita Kanker

jalan sehat peringati hari donor darah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Sejumlah penelitian mengatakan, bahwa berjalan kaki selama 25 menit sehari bisa memotong risiko hingga setengah dari kemungkinan pasien sekarat karena kanker yang dideritanya.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Olahraga ini, dilansir laman The Sun, bisa meningkatkan harapan hidup penderita kanker dengan stadium lanjut.

Dalam penelitian pertama, beberapa pasien kanker payudara melakukan baik tiga jam aktivitas fisik atau lebih sebentar, atau tidak sama sekali.

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Delapan tahun berjalan, peneliti di Queensland University of Technology di Australia menemukan, para pelaku aktivitas fisik berkurang setengah risikonya mengalami kematian.

Perburukan kondisi mereka juga berkurang. Peneliti utama Sandra Haye mengatakan, berjalan kaki memiliki potensi nyata dalam memengaruhi harapan hidup pasien kanker. "Melakukannya lebih lama, secara umum lebih baik daripada tidak sama sekali," katanya.

Semangat Kate Middleton Lawan Kanker: Pengobatan Berjalan Lancar

Dalam penelitian kedua, para ahli dari University of California menemukan, pasien kanker usus yang berolahraga, berkurang risikonya hingga 42 persen mengalami kematian karena penyakitnya setelah melakukan olahraga selama tujuh tahun.

Peneliti Erin van Blarigan mengatakan dalam konferensi American Society for Clinical Oncology di Chicago, Amerika Serikat, berjalan kaki ringan merupakan olahraga yang sangat baik. Dia merekomendasikan setidaknya melakukan selama 150 menit dalam seminggu.

Sementara itu, The World Cancer Research Fund mengatakan, temuan menarik ini menekankan pentingnya menjadi aktif secara fisik, tidak hanya untuk mencegah kanker tapi juga meningkatkan harapan hidup penderita kanker. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya