- Pixabay/ Barabarabonanno
VIVA.co.id – Keringat tidak bisa terhindari bagi kita yang tinggal di daerah tropis. Di jalan, angkutan umum, atau di rumah, Anda akan melewati orang yang berkeringat.
Anda pun tidak bisa menghindari bersentuhan dengan mereka dan terkena keringat. Ini bisa menjadi buruk dab bahkan tidak menyehatkan.
Dilansir laman Times of India, ada beberapa jenis infeksi yang dibawa oleh keringat dan bisa menginfeksi Anda bila terkena keringat itu. Berikut ini adalah macam-macam infeksi yang bisa mengenai Anda bila bersentuhan dengan keringat seseorang.
MRSA
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus merupakan superbug yang bisa menyebabkan infeksi yang sulit disembuhkan pada berbagai bagian tubuh yang berbeda. Kuman ini diketahui resisten terhadap banyak antibiotik umum yang ada. Kuman ini juga bisa menyebabkan luka dan bisul di kulit, dan bahkan dapat menyebabkan infeksi pada aliran darah, paru-paru, atau saluran kemih. Kuman ini bisa secara mudah menyebar melalui kontak langsung, seseorang bisa terinfeksi superbug ini dengan mudah melalui seseorang yang memiliki superbug ini di kulitnya.
Virus Hepatitis B
Meski masih diperdebatkan, penelitian mengungkapkan bahwa virus hepatitis B (HBV) bisa ditransmisi melalui keringat saat olahraga yang saling bersentuhan. Biasanya, diyakini kalau HBV ditransmisi melalui luka terbuka dan membran lendir , tapi sebuah studi pada sejumlah atlet pegulat Olimpiade menunjukkan bahwa 11 persen atlet memiliki komponen virus di kerongat mereka, sama dengan tingkat virus yang ada dalam darah. Studi tersebut dipublikasikan di Brirish Journal of Sports Medicine.
Demam atau Flu
Meski keringat sendiri tidak memgandung virus-virus ini, tapi virus ini bisa menempel pasa kulit ketika mengusap hidung, bersin, atau bernapas. Jika keringat menjadi pembawa virus, virus ini bisa dengan mudah menginfeksi siapapun yang bersentuhan dengan keringat itu.
Impetigo
Impetigo merupakan infeksi kulit yang sangat menular yang bisa menyebar melalui kontak fisik, seperti melalui infeksi kulit. Infeksi ini sangat umum terjadi pada anak-anak dan bisa menyebabkan plak, lecet, atau bercak merah di kulit. Infeksi ini juga disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Herpes
Ada banyak perdebatan mengenai apakah transmisi tidak langsung, seperti keringat, bisa menyebarkan herpes atau tidak. Beberapa penelitian mengatakan kalau kontak kulit ke kulit bisa mentransmisi HSV-1 dan HSV-2. Sementara penelitian lain mengatakan bahwa patologi virus butuh kontak terus-menerus dan gesekan untuk transmisi bisa terjadi. (ren)
