Beli Sembarangan Tanpa Resep Dokter, Obat Bisa Jadi Racun

Ilustrasi obat/suplemen.
Sumber :
  • pixabay/pexels

VIVA.co.id – Kasus penyalahgunaan obat yang dilakukan oleh aktor Tora Sudiro, menguak bagaimana peredaran obat keras yang bisa dibeli bebas tanpa menggunakan resep dokter. Terkait ini, Ketua PP Ikatan Apoteker Indonesi (IAI), Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt mengatakan, sudah ada program yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar masyarakat cerdas dalam menggunakan obat.

Wamenkes Vietnam Diduga Terlibat Perdagangan Obat Palsu

Salah satu yang mudah diikuti adalah DAGUSIBU, yang merupakan kependekan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang. "Dapatkan obat dari tempat yang benar, resmi, apotek, atau layanan farmasi lain," kata Nurul saat ditemui di Bekasi, Senin, 7 Agustus 2017.

Hal ini penting karena menurut Nurul, obat bukanlah komoditi biasa, melainkan komoditi kesehatan yang penuh bahaya. Jika indikasi medis dan dosisnya tidak sesuai, maka bisa menjadi racun.

Apoteker Didorong Tak Gagap Teknologi Saat Hadapi Pandemi

Nurul juga mengimbau masyarakat agar ketika membeli obat di apotek, harus dilihat keberadaan apotekernya. Jangan sampai membeli obat begitu saja karena belum tentu cocok. Apalagi pembelian antibiotik yang dosisnya pemakaiannya bisa berbeda. Ini adalah tugas apoteker untuk menjelaskan.

"Praktik jualan obat tanpa resep itu pelanggaran disiplin dan aturan. Antibiotik dilarang dijual langsung, harus dengan resep dokter," imbuh Nurul.

Seorang Apoteker di Bogor Alami Pusing-pusing usai Divaksin

Kemudian, gunakan obat sesuai dengan indikasi medis. Apoteker juga bertanggung jawab dalam menjelaskan efek samping obat.

Selanjutnya, perhatikan penyimpanan obat. Untuk obat tertentu seperti vaksin harus dalam suhu dingin. Jika sampai pernah suhunya panas, maka potensinya sudah berkurang dan imunitasnya tidak efektif.

Ilustrasi vitamin/obat.

Banyak Kekosongan Obat untuk COVID-19, Mahasiswa Farmasi Lakukan Ini

Sediaan farmasi adalah salah satu unsur ketahanan bangsa, ini dibuktikan pada saat kita menghadapi masa pandemi COVID-19, banyak terjadi kekosongan obat.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2021