Lima Kunci Bangun Komunikasi Sehat dengan Pasangan

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Komunikasi merupakan landasan bagi setiap hubungan, termasuk dalam hubungan rumah tangga. Meski setiap orang memiliki gaya berkomunikasi yang berbeda tapi, ada beberapa hal mendasar yang menjadi panduan Anda dalam membangun komunikasi sehat dengan pasangan.

Pasangan Menikah Bingung Curhat, Situs ini Siap Menampung

Menurut psikolog Angesty Putri, memang tak semua panduan atau tips berkomunikasi dalam sebuah hubungan bisa diaplikasikan ke semua pasangan. Karena, setiap pasangan pasti memiliki karakter yang berbeda-beda dan belum tentu pas dengan tips yang diberikan. 

Meski demikian, ada lima hal yang bisa jadi pertimbangan dalam membangun komunikasi sehat dalam rumah tangga yang dianjurkan Angesty kepada VIVA.co.id.

Trik Bicarakan Masalah Keuangan dengan Pasangan

Kenali tipe pasangan

Apakah tipe pasangan Anda seseorang yang ekstrovert atau introvert. Kepribadian ekstrovert yang senang mengobrol dan cenderung selalu ceria, tentu lebih memudahkan Anda untuk mengungkapkan unek-unek atau masalah. Anda bisa mengajak pasangan berbicara ketika suasana hatinya sedang senang. Berbeda dengan introvert yang mungkin perlu Anda tanyakan dahulu, apakah memungkinkan bagi Anda berbicara serius dengannya.

Curhat Masalah Rumah Tangga juga Ada Aturannya

Cari waktu yang tepat

Jika sudah mengenali bagaimana tipe pasangan Anda, kemudian carilah waktu yang tepat. Jangan memilih waktu ketika suami baru pulang bekerja atau ketika dalam kondisi terburu-buru. Pilihlah momen saat pasangan dalam kondisi santai.

Menjauh dari anak-anak

Bagi pasangan yang sudah memiliki anak, jika komunikasi bersifat pribadi atau mengandung diskusi panjang yang berpotensi ada perdebatan, sebaiknya jangan lakukan di depan anak-anak. Pilihlah tempat yang lebih tertutup atau jauh dari pandangan anak-anak.

Dengarkan pasangan

Dengarkan dahulu apa yang ingin diceritakan pasangan. Belajar mengerti sudut pandang pasangan dan coba mengerti jika Anda di posisinya atau berempati. Jadi, Anda pun tidak mudah terbawa emosi negatif.

Saling dukung

Apa pun yang diceritakan pasangan. Kalau menurut Anda dia melakukan hal yang benar, beri apresiasi. Tapi, kalau dia berbuat kesalahan, jangan makin menyalahkan. Ajak bahas bersama bagaimana caranya memperbaiki itu ke depannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya