Tips Mudah dan Tepat Memilih Obat Generik

Ilustrasi obat/suplemen.
Sumber :
  • pixabay/pexels

VIVA.co.id – Obat generik seringkali dianggap kurang berkualitas karena harganya yang cenderung murah. Padahal, obat generik sebenarnya memiliki mutu yang sangat baik, namun harus diimbangi dengan pemilihan yang selektif.

Informal Workers Receive Social Security Assistance from Radjak Hospital Salemba

Pemerintah pada umumnya menggunakan obat generik untuk program BPJS karena khasiatnya yang sama baiknya dengan jenis branded generik. Sayangnya, masyarakat lebih memilih menggunakan obat bermerek tersebut dengan anggapan, harga mahal menjamin kualitas obat. Padahal, anggapan tersebut salah.

"Selama obat generik diproduksi dari produsen yang memiliki citra baik dan terdaftar di BPOM, masyarakat tidak perlu mempertanyakan lagi kualitasnya, pasti sama baiknya dengan obat bermerek besar yang mungkin sudah dikenal lebih dulu. Namun harga obat generik lebih terjangkau," ujar Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia, Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt., dalam acara PT Hexpharm Jaya Luncurkan Kemasan Baru Warna Dasar Biru Obat Generik, di ICE BSD, Tangerang, Kamis 7 September 2017.

Tinjau RSUD Sibuhuan, Jokowi Pastikan Pelayanan Kesehatan Optimal

Menurut Nurul, obat generik yang memiliki nomor POM, pastinya sudah melalui tahapan pembuatan obat yang benar. Terlebih, di industri farmasi sendiri, memiliki tahapan keamanan obat sebelum diproduksi ke khalayak.

"Di industri farmasi, ada setiap bagiannya yang mengontrol untuk memastikan tabletnya sesuai, senyawa kimianya, dosisnya pas bahkan ada bagian pemastian mutu. Sehingga kualitasnya sama dengan yang obat branded generik. Kadang beda dari merek terkenal saja," papar Nurul.

Angka Kasus Penyakit Ginjal Makin Meningkat, Sedot Dana BPJS Hingga Rp2,9 T

Selain itu, BPOM juga menganjurkan adanya sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Maka, pabrik obat yang telah memiliki sertifikat tersebut, telah dijamin kualitas dan mutunya.

"Jelas pabriknya harus memastikan produk tersebut dihasilkan dari farmasi yang tersertifikasi CPOB," ujar Direktur Utama PT Hexpharm Jaya, Mulia Lie, di kesempatan yang sama.

Pasien Imunodefisiensi Primer minta terapi IDP masuk ke Formularium Nasional

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Tanpa pengobatan yang tepat, pasien dengan IDP akan mengalami infeksi berulang dan berat, meningkatkan angka perawatan rumah sakit, bahkan kematian,

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024