Mata Minus Risiko Tinggi Alami Penipisan Retina

Tatapan mata yang sehat
Sumber :
  • Pixabay/Engin Akyurt

VIVA.co.id – Salah satu masalah mata yang umum adalah rabun jauh atau minus. Hingga kini, belum ada yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan masalah mata ini kecuali dengan teknologi Lasik.

Pernah Dibully karena Mata Minus Tinggi, Kini Ayesha Dapat Bantuan

Selain mengganggu penglihatan, mata minus yang progresif atau terus bertambah juga memiliki risiko yang cukup berbahaya.

Dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Pondok Indah dr. Rita Polana, SpM mengatakan, seseorang yang memiliki mata minus di atas 6,80 persen berisiko mengalami penipisan retina.

Optimalkan Layanan SMILE, RS JEC Bebaskan 15.000 Penderita Mata Minus dan Silinder

"Hal ini disebabkan karena stretching atau peregangan. Kalau ada keturunan minus tinggi, progresif, kita tidak pernah tahu kapan berhenti, retina akan terus melebar," kata Rita saat temu media di Jakarta, Jumat 6 Oktober 2017.

Ini pula yang menyebabkan kenapa wanita hamil dengan mata minus tinggi tidak boleh melahirkan normal. Karena, pada saat mengejan ada risiko stretching retina sehingga retina bisa lepas.

Mengenal Terapi Ortho-K, Metode yang Membantu Pemain Basket Timnas Bebas dari Mata Minus

Rita menambahkan, kebiasaan menatap layar komputer dalam jangka waktu lama juga berisiko mengalami penipisan retina. Bahkan dari mata yang normal atau minus biasa, karena nutrisi yang tidak bagus, bisa mengalami penipisan retina.

"Untuk menjaga retina tetap bagus bukan hanya konsumsi wortel saja. Tapi sayuran hijau karena kansungan luteinnya. Waluh dan ikan salmon atau ikan laut juga bagus karena ada zeaxanthin yang merupakan komposisi bagus untuk retina," kata Rita.

Ilustrasi kacamata.

6 Cara Efektif Mengurangi Mata Minus bagi Penderita dengan Tingkat Minus Rendah

Mata minus atau disebut juga miopia, adalah kondisi di mana mata tidak dapat fokus pada objek yang jauh dengan jelas. Ini umum terjadi dan bisa memengaruhi kualitas hidup

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024