2 Miliar Penduduk Dunia Disebut Pemakan Serangga

amen dengan topping serangga di Tokyo, Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon

VIVA – Umumnya, menemukan serangga di piring makanan akan membuat orang merasa jijik dan bahkan menuntut pihak restoran mengganti makanannya atau tak mau membayar makanan tersebut. Namun, saat ini kuliner berbahan dasar serangga kian populer di berbagai penjuru dunia.

Sederet Tips Jitu untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Jika biasanya serangga hanya bisa Anda temukan di pasar tradisional yang ada di negara-negara Asia, seperti Indonesia, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, kini serangga sudah naik kelas, lho. Mereka bisa Anda temukan di berbagai restoran mahal di Eropa dan Amerika Serikat.

Serangga bisa dikonsumsi langsung atau dalam bentuk utuh, bisa juga diolah menjadi berbagai hidangan dan bisa dijadikan topping dalam bentuk potongan-potongan, seperti topping es krim atau ramen misalnya.

Mengonsumsi Serangga Ternyata Memiliki Banyak Manfaat untuk Tubuh, Apa Saja?

Jika dikonsumsi, serangga ternyata memiliki deretan manfaat kesehatan, karena serangga kaya akan kandungan protein. Dan tampaknya, semakin banyak orang yang menyadari bahwa serangga bisa menjadi pilihan sumber protein yang jauh lebih menyehatkan dibandingkan daging, terutama daging merah.

Dilansir dari The Weekend Edition, Rabu, 4 Juli 2018, diketahui bahwa 2 miliar orang di dunia saat ini sudah menikmati manfaat kesehatan dari diet dan pola makan yang melibatkan serangga. Hal ini juga menghasilkan dampak positif, seperti menurunnya jumlah makanan yang dibuang dan disebut lebih ramah lingkungan.

6 Takjil Rendah Kalori Untuk Menjaga Berat Badan Ideal

Tak heran jika serangga disebut-sebut oleh banyak peneliti sebagai kuliner masa depan yang bukan cuma menyehatkan dan ramah lingkungan, namun juga dapat terus berkelanjutan. Berani coba?

Anak tantrum.

Tantrum pada Anak, Apakah Ada Kaitannya dengan Makanan yang Dikonsumsi Sang Ibu Selama Kehamilan?

Tidak ada bukti yang konkrit terhadap makanan yang masuk kedalam tubuh sang ibu akan menjadikan anaknya menjadi sering tantrum di kemudian hari. 

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024