68 Tahun Berdiri, Restoran Mie Legendaris di Hong Kong Segera Tutup

Salah satu hidangan di Wing Wah, Hong Kong.
Sumber :
  • Instagram @gastronomicsgems

VIVA – Setelah 68 tahun berdiri, restoran mie legendaris di Hong Kong yang terkenal dengan mie telur yang dibuat menggunakan batang bambu, yakni Wing Wah di Wan Chai terpaksa harus menutup bisnisnya.

Rekomendasi Liburan Akhir Tahun Anti Mainstream di Hong Kong

Restoran itu pun sudah memberikan pengumuman bahwa mereka tidak akan lagi beroperasi dengan menutup banner restoran dengan karakter huruf China bertuliskan 'Tutup'. Kabar menyedihkan tersebut membuat antrean di restoran pukul 14.00 waktu setempat di hari kerja pun menjadi mengular.

Dilansir dari laman South China Morning Post, Rabu, 4 Juli 2018, seorang jurnalis mencoba mengunjungi restoran tersebut. Butuh waktu mengantre hampir 15 menit baginya hingga akhirnya bisa mendapatkan meja. Tempat itu penuh dengan pelanggan yang ingin mencicipi sekali lagi hidangan terakhir dari restoran itu.

Berburu Kuliner Halal di Hong Kong, Dimsum Hingga Bakpao

Para staf restoran juga sangat sibuk, bahkan hingga tidak sempat mengisi kembali mangkok kaca kecil yang menjadi wadah acar sayuran yang juga terkenal dari restoran ini.

Bakpao Hoki di Cheung Chau Hong Kong, Dipercaya Bisa Menolak Bala

Daftar menu masih dipajang di bawah lembaran kaca yang melapisi bagian atas meja, dan harganya juga masih wajar. Semangkuk mi wonton udang berharga HK$44 atau sekitar Rp80 ribu. Sedangkan mi dengan tendon daging sapi dan sandung lamur rebus seharga HK$48 atau sekitar Rp88 ribu.

Jamur rebung dengan telur udang yang merupakan salah satu menu spesial mereka dibanderol dengan harga HK$90 atau sekitar Rp164 ribu untuk porsi kecil, dan HK$180 atau sekitar Rp328 ribu untuk porsi besar.

Beberapa menit setelah memesan, menu pesanan pun datang satu per satu. Mie telur yang diberikan taburan telur udang dan saus tiram memiliki rasa yang fantastis. Mie-nya juga masih terasa kenyal dan sedikit al dente. Taburan udang menambah sedikit tekstur pada mie.

Begitu juga dengan mie wontonnya, yang tidak begitu terasa alkalin yang kuat yang biasa dirasakan di mie restoran lain. Wontonnya sedikit kecil yang berisi cincangan daging babi dan udang.

Hidangan andalan lainnya adalah tulang kaki babi rebus. Menu ini cocok bagi mereka yang suka menggerogoti tulang. Ada juga tulang rawan babi, dan menu ini sudah direbus sekian lama sehingga lemak di bawah kulitnya sudah hilang.

Makanan lainnya adalah kale China dalam bentuk sup yang juga diberikan taburan telur udang. Kalenya memiliki warna kuning yang gelap, yang tidak begitu menggugah selera, mungkin karena sudah dimasak terlebih dulu sebelumnya.

Meja pertama yang berada dekat kasir dijaga oleh Tse Sau-hung, yang merupakan generasi ketiga pemilik Wing Wah. Dia terlihat menggigiti roti dan menerima pesanan antar lewat telepon, dan pada waktu-waktu tertentu juga mengelola kasir. Ketika para pelanggan menanyakan kenapa dia menutup restoran, dia mengatakan kalau pemilik lahan ingin merenovasi gedung.

Namun, media berbahasa China melaporkan jika Tse ingin pensiun dan bisnis restoran mie itu mengalami penurunan keuntungan yang drastis setelah kehilangan 5.000 pegawai negeri sipil Departemen Pendapatan Dalam Negeri dan Imigrasi yang tadinya kantornya ada di dekat restoran, namun kini telah pindah.

Wing Wah akan tetap buka hingga 31 Agustus 2018. (ch)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya