- REUTERS/Henry Romero
VIVAlife - Baru-baru ini, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO/Food and Agriculture Organization) mendorong produksi serangga sebagai sumber protein bagi manusia. Meski dianggap makanan tak lazim, ternyata beberapa negara di dunia sudah mengadopsi serangga sebagai makanan.
Salah satunya adalah Meksiko. Sebuah restoran bernama Corazon de Maguey bahkan menyuguhkan hidangan yang terbuat dari cacing, belalang, dan telur semut.
Untuk diketahui Meksiko telah mengkonsumsi serangga sejak era pra - Columbus. Peradaban pra - Columbus di negara tersebut sering menggunakan serangga sebagai sumber utama protein. Penyebabnya, tidak ada daging yang diperoleh dari hewan ternak. Dan sejak itu, kelompok etnis di negara ini terus memakannya.
Orang mungkin akan merinding jika membayangkan harus mengkonsumsi kumbang, ulat dan semut. Namun ternyata, tidak hanya Meksiko yang mengkonsumsi serangga. Negara seperti Afrika dan Asia juga mengkonsumsi lebih dari 1.900 spesies serangga.
Serangga memang mengandung jumlah protein dan mineral yang sama seperti daging dan lemak. Bahkan banyak dokter yang menyarankan untuk mengonsumsi serangga dalam diet seimbang karena lebih sehat.
"Di Barat kita memiliki bias budaya dan berpikir bahwa karena serangga berasal dari negara-negara berkembang, mereka bukan makanan yang baik," ujar ilmuwan Arnold van Huis dari Wageningen University, Belanda, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Sebelumnya, Eva Muller dari FAO mengatakan bahwa restoran di Eropa mulai menawarkan menu berbasis serangga sebagai hidangan yang eksotis. Noma restoran Denmark, misalnya. Restoran yang dinobatkan sebagai restoran terbaik di dunia selama tiga tahun berturut-turut dalam sebuah jajak pendapat itu, terkenal dengan bahan-bahan seperti semut dan belalang fermentasi.
Klikuntuk melihat foto-foto hidangan ekstrem di restoran Meksiko.