Kata Psikolog Soal Pamer Foto Liburan di Media Sosial

liburan
Sumber :

VIVAlife - Saat melakukan perjalanan untuk liburan, kamera menjadi barang wajib yang harus dibawa. Karena tentu saja, liburan Anda tidak akan terasa lengkap jika tidak diabadikan lewat berbagai foto-foto yang menarik. Ditambah lagi dengan munculnya smartphone dan internet, mengabadikan dan menyebarkannya jadi semakin mudah.

MK Tolak Gugatan Kubu Anies dan Ganjar, Airlangga: Saatnya Kembali Merajut Persatuan

Namun menurut psikolog, orang-orang yang menghabiskan waktu terlalu banyak untuk berfoto saat berlibur, mengunggah secara online dan sibuk mengomentari foto liburan teman-teman lainnya, justru membuat mereka tidak pernah merasa relaks. Lebih buruknya, mereka memilih terus meninggalkan rumah untuk berlibur.

Profesor Cary Cooper dari Lancaster University, mengatakan bahwa teknologi membuat seseorang ingin mengabadikan dan membagi momen liburannya pada semua orang, dan lupa untuk menikmati liburannya. Padahal, menangkap suatu momen dengan kepala Anda lebih penting daripada menangkap momen tersebut dengan smartphone Anda. Sehingga, ketenangan yang seharusnya didapat saat liburan tidak lagi bisa dinikmati.

Satu dari tiga orang yang mengunggah foto-foto liburan mereka dalam jejaring sosial, selalu mencoba untuk terlihat segembira mungkin untuk ditunjukkan pada teman-teman mereka. Hal tersebut diketahui dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan terhadap 2.000 turis. Akibatnya timbul unsur persaingan, untuk memberitahu dan memamerkan tempat liburan mereka kepada orang lain.

"Ada beberapa orang yang terobsesi dengan memastikan bahwa lewat media sosial, orang lain akan tahu bahwa mereka berada di mana mereka berada dan waktu yang menyenangkan yang mereka miliki," ujar Profesor Cooper seperti dilansir laman Telegraph.

Survei yang dilakukan oleh sebuah situs web perjalanan di Inggris ini, menemukan bahwa hanya satu dari 10 orang yang mengambil foto liburan mereka dengan baik untuk diunggah di media sosial. Jajak pendapat yang dilakukan terhadap 2.000 orang yang berlibur selama seminggu di 12 bulan terakhir juga menemukan bahwa album foto liburan tidak lagi menarik. Penyebabnya, 97 persen dari mereka tidak pernah lagi mencetak foto-foto liburan tersebut.

"Sekarang foto-foto akan diabadikan di komputer atau media sosial," ujar Chris Clarkson, seorang pendiri sebuah situs web perjalanan di Inggris.

Padahal menurut Profesor Cooper, apabila seseorang mengabadikan foto mereka di media sosial. Maka foto-foto mereka tidak akan bertahan lama. Dengan segera akan menghilang di dunia maya. Hal tersebut jelas berbeda dengan apabila Anda mencetaknya dan menyimpannya di album foto. (umi)

Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK, Ganjar-Mahfud

Mahfud MD Sebut Pertama Dalam Sejarah Putusan Sengketa Pilpres Ada Perbedaan Pendapat Hakim

Mahfud MD menerima keputusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024