Tren Menuntut Ilmu di Lingkungan Multikultural

Ilustrasi Singapura
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Maskapai Ini Resmi Punya Pilot Perempuan
- Pernahkah Anda mendengar pepatah lama 'Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China'? Jika iya mungkin hal itu masih sangat berlaku di Indonesia. Memang bukan hal yang tabu lagi banyak orang Indonesia berlomba-lomba mengenyam pendidikan di negeri orang. 

Nikita Mirzani Pamer Aksi di Meja Judi Singapura
Alasannya bukan karena pendidikan di Indonesia kurang memadai melainkan demi meningkatkan pengalaman-pengalaman baru yang bisa diterapkan saat kembali ke Tanah Air. Saat ini banyak mahasiswa asal Indonesia menuntut ilmu di negara tetangga seperti di Singapura.

Borong Barang Mewah di Singapura, Nikita Mirzani Dihujat
Salah satu kampus favorit di Singapura yang menjadi tujuan belajar orang Indonesia adalah MDIS (Management Development Institute of Singapore). Selain jaraknya yang sangat dekat dengan Indonesia, institusi pendidikan MDIS telah lama berdiri dan kampus paling tua di Singapura. Jadi bisa dikatakan banyak melahirkan lulusan-lulusan yang berkompeten.

"MDIS ini didirikan pada tahun 1956 dan memiliki delapan program studi dengan metodologi pembelajaran yang sangat fokus terhadap masing-masing sektor industri dan telah tercatat ada 2.500 mahasiswa tengah mengenyam di kampus ini," ujar Dr. R. Theyvendran selaku Sekretaris Jendral MDIS.

MDIS sediri telah memiliki beberapa program studi seperti School of Bussines, School of Engineering, School of Fashion & Design, School of Health & Life Sciences, School of Media & Communication, School of Psychology, School of Technology & E-Learning, dan School of Tourism & Hospitaly.


Kampus ini juga dikenal sebagai bekas almamater dari Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden Joko Widodo. Uniknya saat menuntut ilmu di sini para mahasiswa Indonesia akan merasakan belajar yang bersifat multikultural.

Hal tersebut membuat para siswa dapat berinteraksi dengan teman-teman yang berasal dari negara dan budaya yang berbeda. Sedikitnya para pelajar MDIS berasal dari 82 negara. MDIS juga membekali siswa-siswinya dengan pelatihan pendampingan karier agar cepat mendapatkan pekerjaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya