Rokok Ternyata Juga Berdampak pada Sosial

Ilustrasi dilarang merokok
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah prevalensi perokok aktif tertinggi di dunia, berdasar data dari Global Adult Tobacco Survey Indonesia Report tahun 2011, yaitu 67 persen pria dan 2,7 persen wanita.

Viral, Nenek Usia Lebih dari 1 Abad Hisap 30 Batang Rokok Tiap Hari

Berbicara tentang perokok aktif akan sulit memberi pengertian pada mereka. Karena itu pemerintah mengubah strateginya dalam mengampanyekan berhenti merokok. Kalau sebelumnya menampilkan korban dari perokok, tahun ini lebih pada dampak sosialnya.

"Jika sebelumnya lebih menampilkan korban rokok, tahun ini lebih pada dampak sosial dari rokok," ujar Dirjen Bina Gizi dan KIA, dr. Anung Sugihantono, Mkes dalam peluncuran Iklan Layanan Masyarakat bertajuk Suara Hati Anak, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Mei 2016

Isap 3 Bungkus Rokok, Ini yang Terjadi pada Paru-paru Anda

Iklan Layanan Masyarakat ini dibuat berdasar kisah nyata seorang nelayan di Muara Angke, yang ditemukan oleh Bapak Fuad Baradja, yang menemukan bahwa rokok telah memberikan dampak tidak hanya pada kesehatan, tapi juga dampak sosial, ekonomi.

"Tidak sedikit anak-anak putus sekolah karena tidak ada biaya. Dan tidak terhitung lagi berapa banyak anak yang kekurangan gizi karena pengeluaran rumah tangga lebih banyak untuk membeli rokok," ujar Menteri Kesehatan RI, Prof.Dr.dr Nila Farid Moeloek, Sp.M(K)

Cukup 60 Batang Rokok untuk Membuat Paru-paru Menghitam

Ia juga mengatakan bahwa menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam konsumsi rokok. Sedangkan berdasar Riskesdas tahun 2013, perilaku merokok penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas cenderung terus meningkat.

"Dari data BPS, jumlah konsumsi terbesar kedua adalah rokok, setelah bahan pokok, bahkan konsumsi daging, telur dan susu malah hampir di bawah," tambah Anung.

"Pesan kesehatan tentang bahaya merokok yang kita tayangkan sebenarnya mendapat perhatian dari anak-anak kita. Saat melihat gambar dalam kemasan rokok juga mereka sebenarnya sempat berhenti untuk berpikir berhenti merokok," imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya berharap, masyarakat khususnya generasi muda bisa mendapat informasi dan pengetahuan tentang bahaya merokok dari berbagai sisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya