Diplomasi Kuliner, Cara Efektif Perkenalkan Budaya Indonesia

Soto ayam
Sumber :
  • Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

VIVA.co.id – Setelah sukses ‘membumbui’ Kota Frankfurt dan dunia melalui rangkaian program Spice It Up!, tahun ini Indonesia kembali menggelar budaya kulinernya di Frankfurt, Jerman, pada 18 hingga 23 Oktober 2016.

Cara Orang Italia Menghargai Makanan

Beberapa chef Indonesia dan siswa sekolah kejuruan memasak di Jerman akan memasak bersama melalui kegiatan Food Explorer. Sekitar 1.000 pelajar usia 12 hingga 18 tahun, dari sekolah-sekolah di Jerman, Austria, Italia, dan negara lain di Eropa akan turut andil di dalamnya.

Mereka akan memasak berbagai masakan Indonesia. Seperti bakso, rendang, kue lumpur, mi goreng, hingga membuat minuman seperti kunyit asam dan bir pletok non alkohol.

PKS Dukung Sikap Menlu RI yang Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

"Setelah sukses digelar tahun lalu, tahun ini dengan bangga kami menyambut kembali culinary road map Indonesia. Kami tidak sabar bekerja kembali dengan para chef Indonesia dan kali ini dengan berbagai sekolah kejuruan Jerman," kata Ketua bagian pendidikan dari Frankfurt Book Fair Martina Woff de Carasco dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 21 September 2016.

"Kerja sama baru ini merupakan stepping stone yang penting dalam usaha diplomasi kuliner kita di Jerman, dan juga sebagai pembuka pintu kerja sama pendidikan vokasi kuliner Indonesia dan Jerman," ujar koordinator program Food Explorer dan penggagas kerja sama dengan sekolah kejuruan memasak Jerman, Kestity Pringgoharjono,

Video Marc Marquez Kecelakaan saat Pimpin Balapan hingga Gagal Finis di MotoGP Amerika 2024

Bondan Winarno, pakar kuliner juga mengatakan bahwa Food Explorer adalah acara yang sangat menarik dan efektif untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa.

"Dari semua acara yang diselenggarakan delegasi RI sebagai tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, ada dua hal yang menurut saya paling menonjol, yaitu gerobak kaki lima dan Food Explorer. Keduanya efektif sebagai bagian public diplomacy. Biayanya relatif ringan, tetapi tepat sasaran dan berdampak positif,” ucapnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir.

Kemlu Dorong Kedubes RI Gencarkan Diplomasi Kuliner

Diplomasi ekonomi lewat kuliner itu sangat powerful.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2018