Lika-liku Sejarah Makanan Kaleng

Ilustrasi makanan kaleng
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Berbagai metode pengawetan makanan sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman prasejarah, mulai dari membuat acar hingga mengawetkan makanan menggunakan garam, pengasapan hingga dikeringkan. Namun, mempertahankan makanan dalam wujud segar masih sulit ditemukan.

Tampang Pelaku Perampokan Sadis Turis Perancis di Bukit Sipiso-piso Kabupaten Karo

Awal cerita mengenai pengawetan makanan bermula dari sebuah sayembara yang digelar oleh French Directory pada 1795. Pada saat itu Prancis masih gencar berperang di berbagai belahan dunia dan membutuhkan asupan makanan untuk para prajurit perang. Demikian dilansir dari History.com.

Sekitar 14 tahun kemudian, seorang juru masak dari daerah Chamgne, Prancis, bernama Nicolas Appert memenangkan sayembara tersebut. Appert merupakan juru masak yang bekerja untuk kaum bangsawan di Prancis kala itu dan ia mempelajari seluk-beluk pengawetan makanan.

Melawan Aparat, Perampok Sadis Wisatawan Prancis di Karo Dihadiahi Timas Panas

Awal penemuan Appert dalam mengawetkan makanan adalah dengan sebuah wadah tertutup sangat rapat. wadah yang ia gunakan kala itu adalah botol sampanye yang ditutup dengan campuran lemon dan keju.

Setelah penemuan tersebut, Apppert mencoba menggunakan medium baru berupa wadah kaca lebar. Pada 1803, dilakukan uji coba pengawetan makanan oleh Appert, mulai dari sayur, daging, buah, susu dan ikan. Makanan tersebut dibawa oleh para angkatan laut Prancis.

Kronologi Tim SAR Gabungan Evakuasi Turis Perancis di Objek Wisata Bukit Sipiso-piso Sumut

Makanan kaleng mulai muncul pada tahun 1804. Appert mencoba menyimpan daging di dalam kaleng yang ditutup rapat. Daging kaleng tersebut disimpan selama beberapa bulan. Kaleng yang membengkak dianggap gagal produksi dan yang berhasil ia jual karena dianggap aman dan bisa disimpan lebih lama.

Seorang ahli gastronomi legendaris, Grimod de la Reyniere, pada 1806 menulis tentang Appert dan mengatakan bahwa kacang polong kaleng milik Appert empuk, hijau dan cita rasanya lebih kaya dibanding yang tidak dikalengkan. Bahan logam pertama yang digunakan untuk makanan kaleng kala itu mulai dari baja hingga cast iron.

Pabrik makanan Appert semakin inovatif, namun tidak begitu banyak meraup keuntungan, sehingga pada tahun 1841 Appert meninggal dalam keadaan miskin. Makanan kaleng milik Appeert sejak itu sudah bisa digunakan untuk mengawetkan tiram, sarden, hingga buah-buahan Italia dan tomat Pennsylvania.

Keberadaan makanan kaleng semakin krusial pada abad ke-19, terutama untuk para tentara perang Krimea, Perang Saudara Amerika dan penjelajah. Pada  tahun 1873, makanan kaleng semakin terkenal dengan adanya perusahaan makan kaleng seperti Campbell, Heinz dan Borden.

Saat ini alat pengalengan makanan modern sudah bisa menyegel lebih dari 2.000 kaleng per menit.

llustrasi makanan kaleng

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya