- Pixabay/CC0 Public Domain
VIVA.co.id – Di balik manis dan asam rasa buah ceri, persik, dan aprikot, ternyata terselip sedikit bahaya yang perlu diwaspadai. Biji ketiga buah ini, baik besar maupun kecil mengandung zat kimia berbahaya, sianida.
Ya, sianida seperti dalam kasus Jessica-Mirna. Sianida biasanya digunakan sebagai senjata kimia untuk membunuh hama dan melarutkan logam saat menambang emas atau perak. Jika berfungsi demikian, sianida tentu bukan zat yang terbilang ramah dan bersifat korosif, bukan?
Namun, sianida dalam buah ini tidak sama dengan hidrogen sianida yang ditemukan dalam senjata kimia. Kadarnya lebih rendah dan reaksinya masih bisa diatasi oleh tubuh.
Dilansir dari laman Daily Meal, sianida yang masuk dalam tubuh diproses menjadi zat thiocyanate, zat kimia yang ikut keluar bersama urin.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah besar, sianida yang berasal dari manapun akan memberi efek buruk bagi tubuh. Misalnya, mencegah sel menyerap oksigen dalam tubuh sehingga fungsinya terganggu hingga menyebabkan kematian.
Lalu berapa takaran sianida yang tergolong banyak? Satu biji ceri rupanya sudah termasuk dalam kategori sianida dosis tinggi yang mampu melumpuhkan manusia dengan bobot 72,57 kilogram. Biji ceri mengandung 0,17 gram sianida, padahal 0,1 gram saja sudah cukup untuk melumpuhkan seseorang.
Namun, jika tidak sengaja menelan biji ceri, jangan langsung panik. Sianida biji ceri terdapat dalam lapisan yang lebih dalam. Jadi, jika tertelan, Anda masih aman selagi biji tidak terkunyah dan pecah.
Kaki Bengkak Akibat Asam Urat? Segera Makan Buah Ceri
Penderita asam urat harus rutin makan buah ceri untuk menghindarinya.
