Resto Pempek Palembang Difasilitasi Buka Cabang Luar Negeri

Wali Kota Palembang mengumpulkan para pelaku usaha resto/toko pempek untuk membahas perluasan pasar pempek ke luar negeri pada Jumat, 8 September 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Pengusaha restoran pempek di Palembang, Sumatera Selatan, difasilitasi oleh pemerintah setempat untuk membuka cabang di luar negeri. Mereka diminta membantu visi pemerintah untuk mengenalkan kuliner berbahan dasar ikan itu ke mancanegara.

Olahraga Ini Ampuh Bakar Lemak Opor dan Rendang, Bye-bye Perut Buncit!

Pemerintah Kota Palembang, menganggap pempek sudah dikenal seluruh masyarakat Indonesia. Kini, saatnya pempek mulai dikenal dunia, seperti halnya rendang, kuliner khas Sumatera Barat. Salah satu caranya ialah dengan membuka satu per satu resto pempek di luar negeri.

"Sekarang kita, pemerintah daerah, akan memfasilitasi seluruh pelaku usaha untuk membuka cabang di luar negeri," kata Wali Kota Harnojoyo, saat menerima sejumlah pelaku usaha resto pempek di Palembang pada Jumat 8 September 2017.

Rahasia Rendang Amboi! 5 Hal Penting Ini Wajib Diperhatikan Saat Pengolahan

Pemerintah Kota mencatat ada 160 resto, atau toko pempek di Palembang. Jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk memberikan fasilitas kepada mereka, agar membuka cabang gerai-gerai di sejumlah negara atau memfasilitasi penjualan dari Palembang ke luar negeri.

"Jadi, kalau ada wisatawan yang datang tidak sulit mencari toko pempek. Jarak seratus meter sudah ada. Ini menjadi andalan kita, apalagi menjelang (penyelenggaraan) Asian Games (Palembang pada 2018), para tamu dari negara luar pasti akan mencari pempek," ujarnya.

Masak Rendang Anti Ribet! Chef Rudy Bongkar Trik Masak Rendang 20 Menit

Wali Kota mengapresiasi inisiatif pelaku usaha pempek yang akan membentuk paguyuban untuk mempertahankan rasa, serta berbagi pengalaman seputar penjualan. Dalam pertemuan itu diketahui produksi pempek sekarang sekira enam ton per hari dan akan ditingkatkan menyusul perluasan pasar ke luar negeri.

Sultan, seorang pemilik toko pempek Wawa mengaku bahwa pempek telah menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Maka jika asosiasi pedagang pempek terbentuk, penjualan pempek dapat terkontrol untuk mempertahankan cita rasa dan harga.

"Kalau harga biasanya, kan, bervariasi; mulai dari yang murah sampai yang mahal. Tetapi kalau murah pasti rasa akan berkurang. Nah, kalau ada paguyuban, cita rasa bisa dipertahankan, begitu juga dengan harga," kata Sultan.

Seluruh pengusaha pempek, katanya, kini sedang berinovasi dengan membuat makanan favorit itu dapat lebih tahan lama. Tujuannya, agar ketika dikirim ke luar negeri pempek itu tidak cepat basi atau rusak.

"Biasanya tahan sampai tiga hari. Tapi dengan membuat paguyuban atau asosiasi pedagang pempek, kita bisa saling sharing untuk membuat inovasi baru agar pempek tahan lama. Contohnya, bisa menggunakan rumput laut," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya