Nasi Pindang Kudus, Olahan Daging Kerbau yang Melegenda

Nasi Pindang Kukus.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Mendengar kata pindang, Anda pasti akan langsung teringat makanan berbahan dasar ikan laut. Tapi nasi pindang khas Kudus justru tak menggunakan ikan sebagai bahan utamanya, melainkan daging sapi atau kerbau.

Sate Koyor Karangsaru Legendaris Khas Semarang, Jelang Buka Banyak yang Ngantre

Ya, Nasi Pindang Kudus memang telah melegenda. Kuliner ini termasuk salah satu kuliner kuno dan telah menyebar di seluruh pelosok daerah, salah satunya Kota Semarang.

Di Semarang, Nasi Pindang banyak dijual di sejumlah tempat. Seperti Nasi Pindang Warung Trisno Sari di Jalan Majapahit serta Jalan Gajahmada. Sebagai kuliner kuno, pembeli makanan ini tak pernah sepi.

Nikmatnya Buka Puasa dengan Nasi Ruwet Khas Semarang

Rodiyah, penjual Nasi Pindang mengungkapkan alasan Nasi Pindang Kudus dibuat menggunakan daging kerbau. Menurutnya, di Kudus sendiri daging kerbau lebih lazim dikonsumsi daripada daging sapi. Berbagai olahan makanan pun banyak menggunakan daging kerbau seperti soto kerbau khas Kudus.

"Tapi pada perkembangannya banyak nasi pindang yang sudah menggunakan bahan dasar daging sapi. Salah satunya di warung saya,” kata Rodiyah kepada VIVA co.id, Selasa, 19 September 2017.

Sensasi Berbuka Puasa dengan Sate Tulang Ayam, Seperti Apa Rasanya?

Sepintas tekstur nasi pindang mirip dengan masakan nasi rawon, di mana nasi dicampur dengan kuah hitam dengan irisan daging serta campuran daun melinjo atau so. Perbedaannya terletak pada kuahnya.

"Kalau rawon kan pakai kuah air biasa. Sedangkan nasi pindang pakai santan asli,” ujar dia.

Kuah nasi pindang sendiri disajikan di atas kuali besar tanah liat di sebuah tungku. Saat disajikan di atas piring, kuah nasi pindang terlihat mengepul dan menggugah selera.

Nasi Pindang Kukus.

                                        (VIVA.co.id/Dwi Royanto)

Biasanya nasi pindang dinikmati bersama perkedel, tempe atau sate ayam yang diletakkan terpisah di meja. Untuk pelengkap rasa, nasi pindang perlu dikasih sambal, kecap maupun taburan bawang goreng.

"Pembeli juga kami bebaskan untuk pesan dagingnya. Mau daging saja atau koyoran hati atau campur,” ucapnya.

Untuk menyantap nasi pindang, warung milik Rodiyah juga mematok harga terjangkau yakni Rp17 ribu per porsi. Warung ini buka setiap hari pukul 07.00 -18.00 WIB. Selain nasi pindang, warung Rodiyah juga menyediakan soto khas Kudus serta beberapa oleh-oleh Semarang.

"Alhamdulillah tiap hari tak pernah sepi. Sehari jumlahnya (pembeli) pasti ratusan. Apalagi saat hari libur biasanya untuk tempat nostalgia,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya