Cegah Bullying pada Anak Penderita Kanker

Ilustrasi remaja
Sumber :
  • Pixabay/ wokandapix

VIVA.co.id – Saat seorang anak divonis menderita kanker, masalah ini tidak hanya akan menjadi persoalan orangtua dan anak itu sendiri.  Karena kanker pada anak, sebenarnya merupakan persoalan yang cukup kompleks, yang melibatkan banyak pihak. Seperti keluarga, sekolah dan juga lingkungan.

Anak Idap Kanker, Bagaimana Sikap Tepat Orang Tua?

Pengobatan yang cukup lama dan juga kemoterapi, mau tak mau mempengaruhi penampilan anak tersebut. Bila tidak disiapkan dengan baik, bisa jadi si anak akan merasa rendah diri. Untuk itulah, penderita kanker biasanya membutuhkan dukungan emosional dan psikologis dari lingkungan.

Hal tersebut diperlukan untuk membantu meningkatkan kondisi psikologis mereka. Dampak positifnya adalah penderita kanker akan lebih mampu berhadapan dengan proses pengobatan dan sakit yang tengah dialami.

Temukan 7 Gejala Kanker Anak, Ahli Sarankan Perawatan Paliatif

"Dukungan emosional dapat memberikan ketenangan dan menurunkan perasaan stres, mengurangi kecemasan, bersifat suportif bagi penderita kanker, sehingga berpotensi meningkatkan daya juang dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang dialaminya," kata Astrid Wen, Psikolog Anak dari Pion Clinician, saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Februari 2017.

Bukan hal yang tak mungkin, anak penderita kanker mendapat ejekan dari teman. Karena itu, perundungan atau bullying yang mungkin terjadi di sekolah sebenarnya bisa dihindari. Karena anak tersebut sedang dalam masa pengobatan, dimana kondisi anak sedang gundul, sangat mungkin akan menjadi bahan ejekan teman-teman di sekolah. Dan hal ini, sebenarnya bisa diatasi dengan komunikasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak.

Saat Cinta Laura Bareng Angelina Jolie Hibur Anak-anak Pasien Kanker

"Jadi sebenarnya yang diedukasi enggak anaknya saja, tapi lingkungan. Menyiapkan teman sekolah, guru, bahwa ada teman yang kena kanker," ujarnya menambahkan.

"Jadi dari sekolah tidak memberi tahu saja, tapi dengan interaktif dengan siswa, memberi tanya jawab pada murid, membantu murid lebih aware."

Kemudian Astrid memberikan contoh interaksi yang dilakukan guru dan murid, seperti, "Apa yang kamu rasakan kalau teman kamu menderita kanker?"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya