Buku Anak-anak Berisi Pendidikan Seks Ini Ramai Dikritik

Buku Aku Berani Tidur Sendiri
Sumber :
  • Instagram

VIVA.co.id – Baru-baru ini netizen kembali digegerkan dengan buku anak-anak berisi konten yang kurang pantas. Jika ditujukan untuk anak-anak, banyak yang menilai, akan sangat memiliki efek bahaya.

Sekolah Ini Singkirkan 300-an Buku yang Memuat Konten LGBT

Beberapa bagian buku ini diunggah oleh akun Instagram Lambe_Turah pukul 15.00 WIB, Senin, 20 Februari 2017 berdasarkan laporan dari seorang netizen.

Dalam unggahan akun Instagram tersebut, terlihat potongan cerita anak yang melakukan sesuatu terhadap tubuhnya. Tindakan tersebut membuat si anak senang dengan perbuatannya.

Malaysia Larang Buku yang Dinilai Menghina ART Indonesia, Penulis Minta Maaf

Jika dilihat dari sampulnya, buku serial berjudul "Aku Bisa Melindungi Diri" ini seperti ditujukan untuk pembaca anak-anak. Tidak ada tanda bahwa buku ini harus dibaca dengan bimbingan orangtua.

Bukan mendapat pujian, buku ini justru dikritik karena penyampaiannya yang dianggap terlalu vulgar.
 
"Kalo sex education, seharusnya tidak seperti itu. Itu malah mengajarkan anak tentang cara2nya.. imajinasi anak tinggi, jadi mohon untuk diperhatikan kata demi katanya.." komentar salah satu Netizen @corysyalala.

Saat Reza Rahadian Cerita Soal Kebiasaan Masa Kecilnya

"Sex education untuk early age bukan seperti ini! Buku ini malah mengajarkan how to masturbate untuk anak2 Penerbit harus lebih selektif!," ujar pemilik akun luluhrp.

Tak lama foto ini diunggah, foto unggahan terbaru muncul mengatakan bahwa buku ini sudah ditarik dari peredaran. Namun, hal yang bisa diambil adalah Anda perlu waspada membelikan buku cerita pada anak. Teliti terlebih dahulu isi cerita di dalam buku agar buku yang dibaca sesuai dengan umur anak.

Bahaya Buku Berisi Pornografi

Buku ini, mungkin bukan buku pertama yang beredar dan berisi tentang konten yang tak sesuai dengan usia anak-anak. Belakangan banyak buku lainnya, yang ditujukan untuk anak, namun, kontennya tak sesuai usia. Bahkan sejumlah konten yang seharusnya diperuntukkan untuk orang dewasa, masuk cetakan buku anak. Hal ini tentu memiliki dampak bahaya, apalagi jika konten buku mengandung unsur-unsur kekerasan dan pornografi.

Untuk itu para orangtua wajib mengawasi setiap gerak-gerik buah hati, termasuk pula soal urusan memilih dan membeli buku bacaan untuk anak. Mengenai hal ini, Psikolog Anak dari Tiga Generasi, Astasia Satriyo MPsi, mengatakan, tak ada salahnya, orangtua ikut melakukan seleksi isi buku untuk buah hati.

"Tak hanya isi bukunya saja, dari sampul terkadang terlihat dikhususkan untuk anak, karena covernya bergambar kartun. Namun harus dilihat juga isinya, jangan sampai kecolongan mengandung konten dewasa yang berbahaya untuk anak," kata Anas, sapaan akrab Anastasia, saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Anas juga menyarankan, agar orangtua tetap mendampingi anak saat pergi ke toko buku. Meskipun buah hati sudah berusia remaja dan bisa melakukan segala hal tanpa bantuan orangtua.

"Jadilah teman untuk anak, sering berdialog dan komunikasikan tentang buku yang baik dan buku yang tak baik untuk anak."

Jika buah hati memaksa untuk pergi sendiri ke toko buku dengan teman-temannya, Anas juga mengatakan, orangtua harus tahu, siapa teman yang pergi bersamanya. Untuk itu, orangtua perlu menerapkan proses pengawasan secara bertahap, jangan sampai anak justru merasa terkekang dan tak bebas melakukan segala hal secara mandiri, termasuk saat membeli buku.

Tiap keluarga tentu punya batasan sendiri. Pengawasan pun bisa dimulai dengan menitipkan pada orangtua teman yang mungkin ikut bersamanya.

"Dengan begitu, adanya orang dewasa bisa membantu untuk mengawasi konten buku. Bisa juga, orangtua mengawasi dari jauh dengan berada di tempat berbeda yang tak jauh dengan tempat anak membeli buku," katanya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya