Cara Tepat Pilih Donor ASI untuk Bayi Prematur

Ilustrasi menyusui.
Sumber :
  • Pixabay/Ben_Kerckx

VIVA.co.id – Air Susu Ibu atau ASI menjadi asupan terbaik bagi bayi, terlebih bayi yang lahir secara prematur. Bahkan, bagi ibu yang melahirkan bayi prematur, sangat disarankan untuk memberikan ASI satu jam usai kelahiran.

RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur

DR. Dr. Rinawati Rohsiswatmo Sp.A (K) dokter spesialis anak konstultan bayi prematur bahkan menyebut, bahwa bayi yang diberikan ASI oleh ibunya, mampu menambah kekebalan tubuh, meski hanya satu tetes.

Namun, yang seringkali jadi kendala bagi ibu yang melahirkan bayi secara prematur, ialah sulitnya memproduksi dan menghasilkan ASI yang mampu keluar secara baik. Sementara sang buah hati membutubkan ASI terbaik dari ibu.

Memilukan, 5 Bayi Prematur di Gaza Ditemukan Membusuk di RS Al Nasr

Rina mengatakan, bahwa ASI mesti jadi priortias utama yang diberikan. Jika memang kesulitan, salah satu caranya ialah dengan mecari donor untuk ASI. Namun donor ASI untuk bayi prematur juga mesti dipilih yang sesuai.

"Kalau bisa pilih yang sama usia kelahirannya, atau paling tidak yang tidak terlalu jauh dari usia kelahiran," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Biadab! Israel Tinggalkan Bayi-Bayi Prematur Palestina Hingga Membusuk di RS Anak Gaza

Di samping itu, menurutnya salah satu yang harus dipertimbangkan ketika memilih ialah disesuaikan dengan jenis kelamin dari bayi yang dilahirkan. Menurutnya bayi berjenis kelamin laki-laki akan lebih baik diberi donor oleh seorang pendonor yang juga punya anak laki-laki, begitupun dengan perempuan.

"Ternyata dari penelitian ASI dari bayi laki lebih tinggi dari perempuan kandungannya. Umur juga beda, ibu yang melahirkan bayi prematur jadi diciptakan ASI dengan kalori tinggi," ungkap dia.

Lebih jauh dia juga mengatakan, bahwa penelitian lainnya menyebut bahwa ASI terbaik ialah ASI dengan usia 0-4 bulan. Untuk itu ada baiknya memberikan ASI tersebut kepada bayi prematur.

"Ada yang meneliti ASI sampai 4 bulan itu protein-nya bagus, tapi setelah itu kurang bagus, tapi beda-beda tergantung makanan ibunya," kata dia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya