Bercocok Tanam Tingkatkan Kegemaran Anak Konsumsi Sayur

Program edukasi PAUD Healthy Eating Habit (HEH) di PAUD Asparagus, Bekasi Timur.
Sumber :
  • Viva.co.id/Rintan

VIVA.co.id – Persoalan klasik yang kerap ditemui orangtua adalah sulitnya membujuk anak untuk makan buah atau sayur. Orangtua memiliki cara dan karakter berbeda untuk menghadapi anak seperti ini.

Viral Pria Dimarahi Pacar Gegera Makanan Sehat

Ada tipe orangtua yang akhirnya menyerah dan memilih memberikan makanan cepat saji, ada juga tipe orangtua yang memaksa anak, mencekoki mereka agar mau makan buah dan sayur. Tapi ada juga yang beranggapan bahwa selain buah dan sayur, masih ada banyak jenis makanan yang lebih bagus manfaatnya.

Menurut Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, kegagalan anak mengonsumsi sayur dan buah tidak selalu dikarenakan soal rasa.

Anak Stunting Terkait Perawakan Tubuh Orang Tua, Fakta atau Mitos?

"Ternyata kalau dari penelitian, seringkali kegagalan makan buah dan sayur bukan sekadar variasi atau masalah enak enggak enak. Tapi seringkali justru dari cara orangtua dalam memberikan makan pada anaknya," ujarnya ketika ditemui dalam program edukasi PAUD Healthy Eating Habit (HEH) di PAUD Asparagus, Bekasi Timur, Jawa Barat, 13 April 2017.  

Sementara itu Brand Manager SGM Eksplor Buah dan Sayur, Diana Beauty, menjelaskan betapa pentingnya asupan buah dan sayur bagi anak, hingga mereka mencari cara agar anak suka untuk mengkonsumsi buah dan sayur, salah satunya program edukasi PAUD Healthy Eating Habit (HEH).

Konsumsi Sayur dan Buah Selama Ramadan Bisa Kontrol Gula Darah

"Kami berupaya mengenalkan dan meningkatkan kesukaan anak terhadap buah dan sayur dengan cara yang menyenangkan, dan kami kembangkan bersama psikolog anak," ujar Diana.

Lebih lanjut Diana mengatakan, bahwa programnya mengajak anak-anak memanen buah dan sayur yang sudah mereka tanam sendiri, kemudian mengolah hasil panen tersebut menjadi masakan yang menarik. Ini dilakukan agar timbul rasa memiliki pada diri si kecil, yang akan mendorong mereka agar lebih semangat mengonsumsinya.

Hal tersebut dibenarkan oleh psikolog Nina. Menurutnya dengan ikut menanam, mengolah apa yang akan dimakan, anak akan menjadi lebih bersemangat makan sayur dan buah.

"Ooh tumbuh ya, ooh tambah gede ya, dicuci kemudian dimasak. Dengan lebih lama anak bergaul dengan buah dan sayur, semangat anak untuk makan akan lebih tinggi, dan biasanya mencari-cari," ujarnya.

Kegiatan ini sendiri telah berlangsung selama enam minggu, sejak Maret 2017, di 10 PAUD di Jakarta dan Tangerang, yang kemudian akan berlanjut hingga September 2017 di wilayah Jawa Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya