- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Generasi milennial identik dengan generasi yang lekat pada penggunaan media sosial, baik jejaring pertemanan maupun penggunaan aplikasi tanda eksistensi diri.
Psikolog Untung Subroto Dharmawan menjelaskan, generasi milennial dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok usia 21-37 tahun yaitu dewasa awal yang telah mendapatkan pencapaian diri, mulai menentukan tujuan hidup dan berumah tangga.
Kedua, kelompok remaja akhir usia 17-21 tahun yang masih bergantung pada orangtua, cenderung lebih ingin bebas dan sangat mudah dipengaruhi oleh role model.
Sebagai generasi penerus bangsa, di era yang penuh terpaan media, kaum remaja ini dituntut untuk menyesuaikan diri dengan cepat dan selalu berprestasi karena ketatnya persaingan.
Karena itu, selain penampilan menarik dan berwawasan luas, Untung mengatakan, kemampuan psikososial yang baik juga dibutuhkan sebagai penyeimbang.
"Kemampuan psikososial remaja harus baik, ini penting karena mereka punya akses cepat terhadap arus informasi," ujar Untung saat konferensi pers Giv Speak Your Mind di Kawasan SCBD, Jakarta, Senin, 15 Mei 2017.
Pentingnya memiliki kemampuan psikososial pada remaja, lanjut Untung, penting agar ketika mereka mengungkapkan self disclosure mereka di media, mereka dapat memandang dari berbagai macam perspektif.
Selain itu, mereka juga dapat mengungkapkan aspirasinya secara berimbang dan bertanggung jawab, sehingga bisa diterima berbagai pihak.
