Kenali Jenis Lapar Tersembunyi yang Sering Menyerang Anak

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA.co.id – Pernahkah Anda tidak merasa lapar seharian? Padahal sejak pagi Anda tidak mengonsumsi asupan tertentu misalnya roti atau nasi?

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

Jangan abaikan perasan tersebut, karena bisa jadi itu adalah salah satu gejala lapar yang tersembunyi.

Lapar yang tersembunyi adalah salah satu kondisi di mana, seseorang tidak merasa lapar seperti lapar normal. Yang mengkhawatirkan, kondisi ini ternyata bisa memberi dampak negatif terhadap kesehatan Anda.

Mona Ratuliu Ungkap Pentingnya Bergaul Lahir Batin dengan Anak

Dilansir laman Times of India, lapar tersembunyi diakibatkan oleh kekurangan mikronutrien. Ini sejenis kekurangan nutrisi yang muncul ketika asupan dan penyerapan vitamin maupun mineral terlalu rendah untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan yang baik.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kondisi ini ternyata paling sering dialami oleh anak-anak. Para dokter dan pediatris juga menyebutkan, bahkan anak yang terlihat sehat pun bisa kekurangan vitamin A, B12 dan C, besi, mineral seperti yodium, seng, dan sebagainya.

Gara-gara Hal Ini, Gisel Pernah Dibuat Stres oleh Gampi

Konsultan pediatris Dr Mukesh Sanklecha mengatakan, penyebab utama lapar tersembunyi pada bayi dan anak-anak adalah karena asupan mineral dan vitamin yang tidak cukup dalam makanan.

Mikronutrien penting baik bagi kesehatan mental dan fisik pada anak-anak. Kekurangan mikronutrien bisa memiliki dampak negatif dan berkelanjutan.

Para ahli mengatakan, kekurangan mikronutrien bisa menyebabkan rendahnya imunitas tubuh. Selain itu, juga bisa mengganggu pertumbuhan kognitif dan motorik, pertumbuhan lambat, respons imun rendah, rendahnya kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik, dan meningkatkan angka kematian.

Untuk mengatasi hal ini, sejumlah ahli menganjurkan untuk mengadopsi pendekatan yang berbasis makanan. Ahli nutrisi klinis, Dr Zubeda Tumbi mengatakan, strategi seperti diversifikasi diet dan pembentengan makanan secara khusus ditujukan untuk memastikan bahwa diet anak berisi mikronutrien yang cukup.

Diversifikasi diet melihat makanan dari kelompok makanan berbeda untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien. Para ahli mengatakan tidak memungkinkan untuk memenuhi semua kebutuhan mikronutrien hanya dari satu atau dua kelompok makanan.

Karena itu, asupan rutin dari berbagai jenis makanan berbeda dalam jumlah yang cukup dan beragam sangat dibutuhkan. Jadi, penting untuk mengonsumsi beragam sereal, buah-buahan, dan sayuran.

Sedangkan pembentengan makanan adalah memperkaya jenis makanan dengan meningkatkan kandungan mikronutriennya.

"Tambahkan sedikit jumlah vitamin dan mineral seperti nasi, tepung gandung, garam, dan susu untuk meningkatkan nilai mikronutrien mereka," kata Zubeda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya