Tips Redam Keinginan Anak-anak Jajan Camilan

Ilustrasi teh susu/teh tarik.
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA.co.id – Tren makanan atau camilan saat ini kian beragam. Meski terlihat menarik dan rasanya menggiurkan, tapi jika dikonsumsi tanpa aturan bisa berakibat negatif untuk tubuh dan gigi.

Resep: 3 Kreasi Camilan Mi Telur, Dijamin Si Kecil Doyan

Menurut pakar gizi keluarga Leona Victoria Djajadi, MND, kehadiran ragam jajanan menarik dan mudah didapatkan saat ini mendorong masyarakat mengonsumsi camilan melebihi frekuensi yang dianjurkan. Apalagi ketika tengah bepergian atau mengunjungi mal, lapar mata atau penasaran ingin mencoba rasa baru menjadi dorongan kuat mengonsumsi jajanan tanpa terencana.

"Untuk menyiasati jajanan di mal-mal, pertama harus membuat rencana menu. Sebisa mungkin siapkan makanan dari rumah dan rencanakan ketika pergi ingin makan apa," ujar Leona dalam media briefing Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2017 di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.

5 Ide Resep Camilan Anak, Bikinnya Gampang Gak Pakai Ribet

Di samping perencanaan makan ketika bepergian, harus diingat pula bahwa pemberian snack atau camilan adalah 2-3 kali dalam sehari. Pemberiannya pun dalam selang 2-3 jam setelah atau sebelum makan.

Pola snacking ini tidak hanya berlaku bagi anak-anak, tapi juga orang dewasa. Terutama mereka yang menderita diabetes.

Bikin Kangen, Ini 5 Jajanan Legendaris Era 90-an

"Sebaiknya kita juga sudah mengenali ada makanan apa di tempat tujuan ketika pergi. Biasanya yang mendadak itu makan karena lapar mata melihat tampilannya," kata Leona.

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.

Membangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak, Peran Orang Tua dalam Memilih Camilan

Meskipun permen dapat menjadi camilan yang menyenangkan, penting untuk mengatur batasan konsumsi mereka. Anjuran ahli gizi adalah membatasi asupan gula tambahan pada anak

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2024