Pernikahan Anak Tertinggi Malah Terjadi di Kota

Beragam media sosial.
Sumber :
  • www.pixabay.com/LogoStudioHamburg

VIVA.co.id – Angka perkawinan anak di Indonesia masih cukup tinggi. Dalam data yang dirilis Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Badan Dunia untuk Anak, atau UNICEF didapatkan bahwa angka perkawinan usia anak, atau di bawah 18 tahun di Indonesia sebesar sekitar 23 persen.

Inflasi Mei 2020 Cuma 0,07 Persen, Permintaan Selama Ramadhan Anjlok

Menariknya, hal ini tidak hanya terjadi di desa. Pernikahan usia dini terjadi di perkotaan, dengan tingkat prevalensi pada 17,09 persen. Padahal, dalam asumsi secara luas, masyarakat, atau anak yang tinggal di kota mempunyai kecenderungan berpendidikan lebih tinggi dan ekonomi yang lebih mapan.

"Fenomena ini harusnya tidak terjadi di perkotaan yang sudah mapan, faktor di luar sosial ekonomi, salah satunya ketahanan keluarga," kata Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi, Julianto Witjaksono dalam diskusi Cegah Perkawinan Anak Guna Mewujudkan Generasi Produktif di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 27 September 2017. 

Waspadai Turunnya Impor RI, Ekonomi Bakal Bergerak Lambat

Jualianto mengatakan, banyak orangtua dari anak yang tinggal di kota memiliki kesibukan yang demikian padat. Sehingga, mereka tidak mengikuti perkembangan dan kegiatan yang dilakukan oleh anak. Sementara itu, paparan teknologi dan media sosial terus memengaruhi anak setiap harinya. 

"Memang masih belum ada data yang bisa menjelaskan, entah karena ketahanan keluarga yang kurang, sehingga anak begitu lepas sekolah, lepas begitu saja, entah karena 'kecelakaan' dan hamil," kata dia.

BPS Bilang Gojek dan Grab Kini Setara Sembako

Sementara itu, Amrullah, Child Marriage Program Manager Plan International Indonesia, menganalisis hal tersebut terjadi, karena paham YOLO (You Only Live Once), atau menganggap hidup hanya sekali. 

"Jadi, ada perubahan norm and value, mereka suka dengan hal yang risky behavior bisa dari kesehatan, sosial atau dari budaya, semua itu risky karena anak muda senang melakukan itu," ujarnya.

Wisatawan asing membawa sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin, 26 November 2018.

Wah, Masih Ada 160 Ribu Wisatawan Asing Masuk RI di Tengah Covid-19

Paling banyak wisatawan asing yang berasal dari Asean.

img_title
VIVA.co.id
2 Juni 2020