Jauhi Anak dari Gadget Dimulai dari Orangtua

Anak dan gadget
Sumber :
  • Pixabay/ StarupStockPhotos

VIVA – Bergerak menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting bagi anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang. Menurut psikolog anak Roslina Verauli, stimulasi gerak pada masa di mana neuron-neuron sedang kencang-kencangnya menciptakan jaringan koneksi sangat dibutuhkan agar kerja neuron ini optimal.

Terlalu Sering Main Gadget Picu Perubahan Perilaku Anak

Namun, yang menjadi tantangan orangtua dalam menstimulasi gerak pada anak batita adalah kebiasaan sedentari atau malas bergerak akibat gadget.

"Mereka banyak aktivitas pasif. Bahkan, penelitian menunjukkan 2/3 anak usia batita screen time-nya sudah lebih dari dua jam," ujar psikolog yang akrab disapa Vera, saat ditemui VIVA di kawasan Sudirman, Jakarta.

Anak Main Gadget Tanpa Edukasi Ibarat Pegang Pisau tapi Bingung

Padahal, aktivitas pasif selama lebih dari delapan jam akan berisiko membuat anak obesitas. Karenanya, orang ua harus mampu membuat anak bergerak.

Sayangnya, banyak anak yang sudah lekat dengan gadget ini sulit diajak bergerak dan lebih tertarik bermain gadget. Vera menilai, hal ini karena orangtua tidak memiliki kemampuan mengajak anak bermain dengan bergerak.

Tambah Waktu Anak Bermain Gadget Sebagai Hadiah Justru Berbahaya

"Ajak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Selama ini tidak bisa mungkin, karena memang setting-nya tidak menyenangkan," lanjutnya.

Agar anak tertarik bermain, buatlah yang menyenangkan. Menurut Vera, anak sering main gagdet dan sedentari, karena memang orangtua kalah fun dengan gadget.

Anak-anak bermain gadget

3 Cara Batasi Anak Main Gadget Agar Tak Kecanduan

Dengan paparan gadget atau gawai yang ada di mana-mana, mengatur screen time atau waktu paparan layar gadget anak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2021