Menelusuri Jejak Jawa Tempo Dulu Lewat Kartu Pos

Gambar kartu pos tempo dulu
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVAlife - Jejak sejarah tak hanya bisa dibaca lewat kumpulan kata, tetapi juga bisa lewat sebuah gambar. Termasuk gambar di kartu pos. Lewat kartu pos, sejarah yang seringkali dianggap remeh temeh justru terdokumentasi dengan baik.
 
Adalah seorang pria kewarganegaraan Belanda bernama Olivier Johannes Raap yang mencoba menulis jejak sejarah melalui gambar dalam kartu pos. Lewat bukunya berjudul Soeka Doeka Djawa Tempo Doeloe, Raap merekam peristiwa sejarah di Pulau Jawa yang kadang luput dari perhatian khalayak umum.
 
"Buku berisi foto yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Namun, saya sengaja memfokuskan pada kehidupan tradisi dan kebudayaan sosial, sejarah, " ujar Raap dalam bedah buku di Balai Soedjatmoko, Solo, Senin, 31 Maret 2014.
 
Raap merupakan seorang filatelis sejak umur 10 tahun. Hobi tersebut terus dipupuknya hingga SMA. Saat kuliah, kegemarannya mengumpulkan perangko dan kartu pos sempat terhenti. Tetapi hobi itu menggeliat kembali sejak kedatangannya ke Indonesia pada tahun 1998. 

Membintangi Drakor Populer The Matchmakers, Inilah Profil dan Fakta Tentang Jung Shin Hye!

"Sejak saat itu saya jatuh cinta dengan Indonesia. Saya tertarik dengan sejarah Indonesia," ujarnya.

Hobinya mulai beralih dari hanya sekadar mengumpulkan kartu pos bergambar Indonesia, menjadi pengkoleksi kartu pos yang beredar masa Hindia Belanda. Pada tahun 2003, saat mengunjungi Brussels, Belgia, Raap menemukan lembar kartu pos dari Malang ke Belgia tahun 1934.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

"Kartu pos ditemukan di tempat sampah. Saya terkesima dengan pemandangan indah di kartu pos itu," ujar sarjana Arsitektur dari Delft University of Technology, Belanda.
 
Akhirnya, Raap berburu kartu pos yang memiliki gambar sarat dengan nilai sejarah Pulau Jawa pada zaman Hindia Belanda. Perburuannya bukan hal yang mudah.

"Saya harus barter dengan kolektor lain, berburu di pasar loak, mengikuti lelang internet hingga bursa filateli," kata lelaki kelahiran 1966.
 
Usai melakukan perburuan ribuan kartu pos, ia kemudian mendokumentasikannya ke dalam buku Soeka Doeka Djawa Tempo Doeloe. Melihat buku ini, ragam tradisi dan kebiasaan masyarakat Jawa zaman Hindia Belanda memang terlihat dengan jelas lewat gambar di kartu pos.
 
Mulai pentas Wayang Golek di tahun 1930, hiburan biliar di tahun 1931, permainan tradisi dakon, perayaan Sekaten pada abad 19 benar-benar terekam dalam buku ini. Bahkan buku tersebut juga menghadirkan kostum dari wanita dan lelaki pada zaman itu, baik busana yang dikenakan oleh bangsawan dan rakyat biasa.
 
"Saya berharap buku bisa menjadi bahan pembelajaran tentang sejarah. Tetapi belajar sejarah dengan cara yang lebih gampang dicerna, " ujar dia. (umi)

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri
Ribuan umat Katolik mengikuti prosesi jalan salib di lapangan Motang Rua Ruteng

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Tablo, atau jalan salib digelar secara kolosal di lapangan Motang Rua Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur atau NTT, pada Jumat 29 Maret 2024. Remaja muslim ikut serta.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024