- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Ketua Umum Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN), Bob Hasan mengatakan bahwa tempat wisata di Indonesia sudah berada pada titik bencana untuk narkoba. Destinasi Indonesia merupakan pasar empuk untuk pengedar melancarkan aksinya.
Menurut dia, bila dahulu lokasi wisata dibuat untuk sarana pendekatan wisatawan kini telah banyak disalahgunakan untuk peredaran narkoba secara gelap.
Tentunya hal tersebut menimbulkan kecemasan. Pasalnya, besar kemungkinan para wisatawan yang berasal dari luar daerah pun ikut membawa masuk dan menyebarkan budaya untuk mengonsumsi narkoba pada masyarakat lokal.
Hal tersebut bisa menjadi momok paling menakutkan apabila dalam tahap pengembangan namun dibarengi dengan masuknya para pendatang baru.
Tentunya hal itu bisa menjadi lahan untuk membuka kesempatan bagi para pendatang untuk melakukan peredaran narkoba. Untuk itu, sangatlah penting untuk menerapkan kesadaran dari berbagai aspek, seperti melakukan sosialisasi.
"Tempat wisata di Indonesia sebenarnya sudah pada titik bencana. Tidak sedikit lokasi wisata dijadikan lahan untuk para pendatang untuk mengedarkan narkoba," ujar Bob Hasan, saat ditemui kawasan Jakarta Timur, Sabtu, 23 Juli 2016.
Bob menambahkan bahwa posisi bahaya narkotika itu sudah menyasar pada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Berbeda dari Meksiko dan negara lainnya yang merupakan produksi narkoba tertinggi ternyata menurut dari parameter dunia Indonesia pun menjadi pusat pangsa pasar tertinggi untuk pengguna narkoba.
Mengingat, Indonesia telah menghadapi pasar bebas, hal ini pun harus disadari bahwa dunia sudah memandang narkoba sebagai musuh utama. Sebab banyak generasi muda yang dicekoki narkoba, sehingga hal ini bisa merusak masa depan penerus bangsa.