- Pixabay
VIVA.co.id – Libur Natal dan akhir tahun selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk berlibur.
Pada saat yang sama, permintaan akan penginapan dan hotel di kota-kota destinasi favorit, meningkat drastis yang selalu diikuti dengan kenaikan harga kamar.
Melihat fenomena ini, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Pegipegi, Ryan Kartawidjaja dalam siaran persnya mengatakan bahwa pada penghujung tahun pencarian hotel mengalami peningkatan yang drastis pada pekan keempat, yaitu mencapai 3,5 kali lipat.
“Berdasarkan data internal kami, ternyata masih banyak yang mencari hotel setelah Natal. Namun pada saat itu, pilihan hotel dan kamar yang tersedia sudah sangat terbatas," kata Ryan dalam keterangan tertulis itu.
Melihat tren tersebut, hal serupa diprediksikan terjadi tahun ini. Peningkatan pencarian hotel melalui internet diperkirakan terus naik dan mencapai puncaknya pada pekan keempat (18-24 Desember). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar traveler memang menyukai bepergian dan mengurus perjalanan secara dadakan.
"Hal ini membuat mereka sulit untuk mendapatkan hotel yang diinginkan, terutama di kota-kota yang menjadi destinasi favorit liburan," tuturnya.
Kebiasaan bepergian yang berkesan tak terencana ini, ternyata dilakukan oleh 43,72 persen pelanggan. Pelanggan ini rata-rata memesan hotel pada tiga hari sebelum keberangkatan, dan bahkan ada yang memesan pada hari H kedatangan di tempat tujuan.
Golongan ini, tentu saja kerap mengalami beberapa masalah seperti kamar yang tak tersedia (fully booked), pilihan hotel terbatas, atau terpaksa mem-booking dengan harga kamar meroket.
Untuk itu, Ryan menyarankan agar para pelancong bisa terlebih dahulu memendam tiket jauh-jauh hari sebelum musim liburan tiba.
"Kami menyarankan, lakukan booking hotel setidaknya 12 hari atau maksimal sepekan sebelum Natal agar kamar masih tersedia, dan mendapatkan harga terbaik pula,” tutur Ryan.
