Eksotisme Anak Krakatau dengan Sejarahnya yang Melegenda

Gunung Anak Krakatau
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda pernah meletus pada tahun 1883 dengan kekuatan letusan sampai 30 ribu kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki ini, menyisakan tiga buah pulau dan melahirkan Gunung Anak Krakatau yang terus aktif hingga kini.

Cek Fakta: Video Detik-detik Erupsi Gunung Anak Krakatau

"Sekitar 50 atau 70 tahun lagi (pulau-pulau itu) akan menyatu seperti tahun 1883," kata Manta, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Cilegon, yang ditemui di sela-sela Sail Krakatau 2017.

Tiga pulau tersebut bernama Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Panjang. Sedangkan Gunung Anak Krakatau pun menyimpan misteri. Gunung yang terus tumbuh itu menandakan sebuah ancaman yang diperkirakan tak terlalu serius lantaran tiap hari mengeluarkan magma.  

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi dan Erupsi Gunung Anak Krakatau

Sebab jika tak lagi menyemburkan material dari dalam perut bumi, menandakan terjadi sumbatan. Hal ini yang perlu dikhawatirkan karena bisa meletus sewaktu-waktu.

"Kita justru senang kalau tiap hari mengeluarkan maghmanya, karena aktif. Justru kita khawatir kalau gunung (anak Krakatau) ini diam, itu bisa meledak. Ketinggiannya (semburan material) setiap tahun bisa mencapai satu meter," tuturnya.

Gempa Lokal Picu Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat

Wisatawan nikmati letusan anak krakatau.

Dengan misteri dan kehebatannya, Gunung Anak Krakatau menjadi salah satu destinasi yang layak untuk dikunjungi. Gunung Anak Krakatau menyuguhkan eksotisme alam gunung berapi aktif di tengah lautan dengan sejarahnya yang melegenda. Bahkan, keindahan alam bawah lautnya pun tak kalah menarik.  

Sekadar diketahui bahwa berdasarkan catatan sejarah, Gunung Krakatau pernah meletus dasyat pada tanggal 26-27 Agustus 2017. Letuan itu menewaskan sekitar 36 ribu jiwa.

Selain melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer (km) kubik dengan semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Gunung itu pun menyebabkan tsunami setinggi 40 meter.

Bahkan suara ledakannya terdengar sejauh 4.653 km yang mampu didengar oleh seperdelapan penduduk dunia saat itu. Abu vulkaniknya membuat gelap dunia selama dua hari dan hingga satu tahun setelah ledakan, sinar matahari masih redup menyinari bumi.

Semangat Jelajah Peringati 133 Tahun Meletusnya Anak Gunung Krakatau

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya