Ribuan Turis Asing Berburu Liburan ke Korut

Festival Arirang di Pyongyang, Korea Utara
Sumber :
  • REUTERS/Jason Lee

VIVA.co.id – Pemerintahan diktator Korea Utara (Korut) dan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea ternyata tidak membuat wisatawan mancanegara takut berkunjung ke sana. Bahkan Korut mampu menarik ribuan wisatawan mancanegara setiap tahunnya.
 
Lalu siapa yang mau berlibur ke Korut?

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Dilansir dari laman Asia One, Jumat 28 Juli 2017, turis internasional yang berlibur ke Korut mulai dari usia pelajar hingga lansia. Agen perjalanan asal Inggris yang menawarkan perjalanan ke Korut, Lupin Tours, mengatakan kepada CNBC, sekitar 75 persen kliennya adalah kaum pria.

General Manager Koryo Tours, Simon Cockerell, mengatakan sangat umum untuk memesan tiket perjalanan ke Korut. Koryo Tours merupakan agen perjalanan internasional untuk ke Korea Utara yang berbasis di Beijing, China.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

Cockerell mengatakan, wisatawan asal Amerika Serikat dan Inggris yang ingin ke Korea Utara mencapai 20 persen. Sisanya terdiri dari wisatawan dari Eropa utara dan barat, serta orang Australia, orang Kanada dan orang-orang dari negara-negara Timur Tengah termasuk Israel, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Pasar turis non-China saat ini 4.000-4.500 per tahun. Angka ini turun dari level 6.000 pada tahun 2012.

Tapi pada akhirnya jumlah wisatawan terbanyak mengunjungi Korea Utara adalah warga China, mencapai 95 persen, kata Cockerell. Dia menambahkan, umumnya orang-orang China kelas menengah melakukan perjalanan satu hari melewati daerah perbatasan untuk mengenang masa lalu China saat pra-industri di sana.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Korea Utara memang mempromosikan dirinya sebagai daerah tujuan wisata. Situs web pariwisata Korea menunjukkan bahwa wisatawan dapat mengunjungi ibukota Pyongyang, wisatawan juga bisa bermain ski dan berselancar di negara ini.

Larangan AS ke Korut

Menurut Reuters, Korut adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak dapat dikunjungi warga negara AS. Tidak ada konsulat atau kedutaan AS di Korea Utara, namun layanan terbatas diberikan kepada warga AS melalui Kedutaan Besar Swedia. Koryo Tours mengatakan bahwa ketegangan militer tidak menghalangi wisatawan, meskipun kasus Otto Warmbier telah menyebabkan jumlah pengunjung AS turun.

Pada Maret 2016, Warmbier, seorang mahasiswa AS, dijatuhi hukuman 15 tahun kerja kasar setelah disinyalir mencoba mencuri sebuah slogan politik dari sebuah hotel saat mengunjungi Korut. Dia dibebaskan pada bulan Juni tahun ini, dan kembali ke AS dalam keadaan koma, tapi kemudian meninggal pada bulan itu.

Sebagai informasi, AS telah mengumumkan akan memberlakukan pelarangan bagi warganya untuk bepergian ke Korea Utara, pada Jumat pekan lalu. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan, hal itu diberlakukan karena meningkatnya kekhawatiran akan risiko penangkapan dan penahanan terhadap warga AS.

Kebijakan pelarangan itu akan dikeluarkan pada minggu ini, dan pembatasan itu akan diberlakukan selama 30 hari. Hingga saat ini, belum ada negara lain yang melakukan langkah serupa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya